Sabtu, 09 April 2016

Belajar Jualan

Posted by cuap-cuap ratih on 13.13 with No comments
Ujug-ujug saya terdampar di sini, padahal awalnya saya masuk ke komunitas menulis. Di sini maksudnya adalah komunitas belajar yang bertujuan agar kita bisa berjualan atau menjual sesuatu baik itu barang atau jasa. Nyasar yang beruntung atau beruntung karena nyasar, yang mana aja deh karena ini (berjualan/berdagang/berniaga) merupakan ketrampilan yang harus dimiliki. Kenapa?

                Sadar atau tidak setiap kita sudah menjadi bagian siklus perdagangan atau aktifitas jual beli. Kalau tidak jadi penjual ya jadi pembelinya, karena banyak kebutuhan yang tidak dapat kita hasilkan sendiri. Kita menukarkan uang yang kita punya dengan bermacam-macam benda atau jasa. 

Sekarang melihat di manakah kita akan berdiri. Bisakah seratus persen menjadi penjual atau seratus persen menjadi pembeli, ternyata tidak juga ya.. walaupun kita kerja di kantor, kita tetap turut menjual yaitu tenaga kita, keahlian kita yang perusahaan tukar dengan uang yang kita sebut gaji. Dimana waktu dan jumlahnya mungkin sama setiap bulannya. 

Ingatkah saat kita mengirimkan lamaran yang berisi rayuan yang ditujukan untuk perusahaan yang sedang kita lamar? Isinya tentu kebaikan, keunggulan, alasan mengapa perusahaan itu harus menggunakan tenaga ahli kita betul tidak? Nah itu menjual juga namanya.

                Balik lagi mengenai penjualan atau berdagang atau berniaga. Hal ini sudah dilakukan sejak manusia menjadi makhluk sosial (mengerti uang maksudnya). Jiwa berdagang sebetulnya sudah ada dalam diri setiap orang hanya kadang tidak diasah dan tertimbun begitu saja dengan banyak hal. Apalagi pola asuh feodal yang menitikberatkan menjadi pegawai dibandingkan dengan menjadi pedagang. Tidak ada yang salah juga, setiap manusia akan ada porsinya masing-masing. 

                Selain kamu yang katanya punya cita-cita sebagai penulis, harus selalu mengasah tulisanmu. Ternyata mempunyai ketrampilan menjualpun sangatlah mendukung.  Personal branding pernah dengar? Makanan apa itu?

Buat penulis ini penting. Kata abang saya Bang Syaiha namanya. Jadi penulis itu tidak mudah “Bagaimanapun, penerbit adalah perusahaan dan profit oriented.” Selain naskah yang bagus. Diharapkan penulisnya juga dapat mempromosikan bukunya itu, sehingga mencapai best seller. 

Pencitraan diri, mengenalkan diri dalam lingkungan yang terkait. Saat sebuah nama disebutkan orang lalu akan dapat dengan segera mempresepsikan orang yang memiliki nama itu. Tentunya citra yang positif. Membangun personal branding yang bagus dan positif itu tentunya harus eksis. Menampilkan diri dalam setiap kesempatan. Kalau di media sosial bisa pakai fb, tweeter, blog, fanpage dan lain sebagainya. Apakah kamu sudah eksis? Tulisannya bukan foto narsis ya. Menulis setiap hari itu eksis juga lho!

Bahkan ada seorang teman yang menyarankan untuk buat semacam portofolio perjalanan kepenulisan. Padahal aku berargumen belum punya apa-apa yang bisa di masukkan dalam portofolio itu, tetapi teman itu menyatakan, justru dari awal harus dibuat agar kita sendiri jadi terpacu untuk memantaskan diri memberikan citra positif dalam portofolio (Digital) kita dengan bekerja lebih pintar dan lebih konsisten.

Promosi itu bagian dari penjualan juga. Jaman sekarang katanya lebih mudah untuk menjual. Perkembangan teknologi mendukung untuk itu, penjualan dengan sistem online. Mau tidak mau suka tidak suka kita harus mengikuti arusnya, namun harus tetap memegang prinsip perdagangan yang jujur dan terbuka.

Nah ada beberapa Ntips nih yang diberikan dalam grup saya, stttt bacanya pelan-pelan ya.. santai aja tidak usah buru-buru. Lalu praktekkan

Ntips #1
Sampaikan salam dan doa dengan tulus dari hati saat berniaga dengan calon konsumen. Tuliskan kata-kata yang baik, selipkan doa indah untuk konsumen dan niatkan ibadah dalam segala aktiftas. Segala perbuatan akan kembali kepada yang berbuat. Maka Perbuatan baik kita juga akan kembali kepada kita.

Ntips #2
Kuncinya adalah DISIPLIN
1.       Membangun Jaringan (networking)
2.       Sharing yang positif
3.       Melakukan personal selling
4.       Perbaiki diri dan tingkatkan ibadah

      Berdagang itu seni, bukan ilmu pasti. Tergantung situasi dan kondisi juga konsumennya. Kita sendiri yang harus menemukan formulanya. Praktek, pengalaman membuat kita akan semakin baik. Practice makes perfect!
Categories: ,

0 komentar:

Posting Komentar