Jumat, 04 Maret 2016

Kenalan lewat Arisan

Posted by cuap-cuap ratih on 00.52 with 5 comments
Pernah ikut arisan? Pengalaman arisan yang pernah saya ikuti tidak terlalu banyak sih, karena saya orang yang cukup selektif. Arisan uang lebih seringnya tapi juga pernah lho ikut arisan panci. Nah di Grup One Day One Post ini juga ada nih, arisan tulisan namanya. Dari sekian banyak yang ikut arisan, minggu ini yang dapat adalah: mba desi, mba Hidayati, mba Nindyah, juga mas septian. Kenapa banyak nama yang keluar, intinya sih biar cepet selesai arisannya, karena anggotanya lumayan banyak.

Kalau di grup, saya lebih banyak menyimak obrolan teman-teman. Jari-jari saya lemah untuk mengetik dengan cepat, takutnya malah membahas yang sudah lewat jadi basi deh. di tambah kebanyakan warga ODOP sepertinya jenis kinestetik, dengan ciri-ciri banyak bergerak dan aktif sekali.

Bagaimana sih aturan arisannya? Itu mudah, dari empat orang yang muncul namanya setelah dikocok oleh adik paling bontot audrey, kita diharuskan membuat tulisan mengenai keempat orang itu dan menghubungkannya dengan link mereka di blog kita.

Jadi hari ini saya blogwalking ke masing-masing blog mereka. Di mulai dengan Desi lastati,dari mata empat saya yang memiliki nama Desi lastati ini, orangnya memiliki toleransi yang cukup tinggi, agak detail, rame karena senang berbicara dan banyak bergerak, tapi agak boros nih. Menslogankan De_Pembantu bawel alias Penata Laksana Rumah Tangga yang hobinya jalan jalan cocokan karena emang orangnya ga bisa diem aja.  Kalau mengintip blog Desi jadi ngiler pingin jalan-jalan aja rasanya. Cita-cita Desi ingin menjadi penulis traveler. Yang paling penting adalah Desi yang membuatkan saya blog!  Di tengah kesibukannya waktu awal Ng-ODOP menyempatkan membukakan saya sebuah blog, tentu saja super senaangg. Trimakasih ya desi.. semoga amalmu terus mengalir.

Selain mba Desi, yang keluar namanya adalah mba Hidayati Nur. Masih terus mengintip blognya mba Hidayati Nur. Mudah-mudahan tidak bintitan mata saya kebanyakan mengintip. Di ijinin ya mbaa, pemberitahuan lho bukan bertanya. Mba hidayati ini orangnya ramah dan humoris.. maka teman-temannya banyak. Memiliki analitis yang tinggi dan senang berkompetisi. Saya suka puisi-puisinya mba Hidayati walaupun terseok memahami diksinya. Maafkanlah ini kekurangan ada pada sayanya aja sih. Di grup, mba Hidayati juga termasuk Emak-emak ODOP warrior yang cukup aktif.

Ada juga nih mba Nindyah. Meskipun saya tidak dapat melihat wajahnya, mba Nin kan ga ada fotonya.. so Mba nindy seorang yang mandiri, cukup mempunyai toleransi yang tinggi, tapi termasuk orang yang cukup sensitif. Coba tebak rambutnya mba Nindy kasar atau halus?, tebakan saya sih halus.. siapa tau mba Nindi baca ini tolong di jawab ya dalam hati. Dari blognya yang ungu romantic, tampak kesederhanaannya. Tulisan mba Nindy banyak meliputi hal-hal yang sudah menyatu dalam kehidupannya seperti keluarga, anak-anaknya atau anak didiknya. Semoga selalu semangat ya mba Nindy. Abaikan kalau terawangan saya salah. Izin praktek saya belum di acc soalnya.

Satu lagi yang paling ganteng diantara yang dapat arisan minggu ini. Ketumnya kubu Jomblo syar’i. Dari terawangan di balik panci hasil arisan saya sebelumnya. Mas Septian ini orangnya lumayan serius, senang membuat konsep, merancang dan merencanakan program, cocok banget jadi ketum jomblo syar'i. Karena senang merancang, mas Septian orangnya terencana lha emang bener begini, orang hidup harus punya rencana. Tapi maksudnya mas Septian ini, slow respon. Tidak suka mengerjakan hal pada detik-detik akhir karena termasuk pemikir berurutan. Well, benar tidaknya ditanyakan saja sama mas Septian, kalau tidak benar mungkin saya salah liat panci.

Saya sudahi dulu penguntitan pada teman-teman yang dapat arisan karena mata saya kekuatannya tinggal 5 watt, ini pun sudah dibantu kipas angin agar mata saya terus terbuka. Tak kenal maka ta’aruf dulu kata mba Nindy. Tak sayang dalam Bahasa jawa di artikan akan sayang. Terimagaji kalau kata ken. Saya mohon maaf kalau ada salah kata. Sedih banget jadi kata selalu disalahkan dan Demikian kata Bang Syaiha.

Alhamdulillah

Kamis, 03 Maret 2016

Menanti Senja

Posted by cuap-cuap ratih on 00.00 with 2 comments
Haruskah ku ucapkan selamat jalan?
Telah kau curah api semangat membakar merahnya darah.
Telah kau tempuh jalan kesakitan itu.
Tetap bertahan.

Masihkah kau sanggup?
Menahan guncangan jantung dan deras hempasan angin pada paru-paru.
Membiru selapis kulit setiap kali tersentuh.
Menghilangnya kemakmuran pesona ragamu.

Perlukah ku bertanya?
Bahwasanya Jiwa kesatria lah yang menjaga alam mu.
Semua arah mata angin menuju titik kalbu.
Penerimaan menjadi kedamaian dan,
Kedamaian menjadi suatu kepercayaan.

Hanya senyum perih tatkala mata menekuri candamu.
Demi Tuhan! masih saja kau urusi Lapar perutku.
Bahkan kakimu sudah tidak berjejak.
Berbahagialah.. karena senja yang ingin memelukmu.

Selasa, 01 Maret 2016

Bukan Dunia Lain

Posted by cuap-cuap ratih on 23.48 with 2 comments
Gelap telah datang bersama pekatnya malam. Terlihat Tablo sedang berjalan menembus jejeran rumah di daerah perkampungan menuju arah pertokoan didepan jalan. Tidak lama kemudian tiba-tiba mulai jatuh air dari langit yang semula hanya rintik kecil menjadi lebih banyak bulirnya yang tercurah. Tablo berlari kecil mencari tempat untuk berteduh. Dan berhentilah Tablo di sebuah rumah kosong yang tampak kotor dan gelap, hanya sinar dari lampu jalan yang meneranginya.

Waduh basah nih baju, mana baru ganti, ya iyalah baru ganti gw kan juga baru mandi” kata Tablo sambil mengibas-ngibas kaos biru favoritnya yang bergambar burung garuda agar bajunya tidak terlalu basah oleh sapaan air hujan.

Tablo menengok kekanan dan kekiri tampak lenggang, sepertinya suasana begini membuat orang enggan untuk keluar dan memilih untuk tetap berada dirumahnya.

Udah jam delapan nih, keburu ga ya? gw mau nge-print, mudah-mudahan belom tutup nih warnetnya Bejo,” sambil melihat jam di handphonenya. Flashdisc yang berbentuk seperti gelang ditangan kirinya dicopot dan dimasukan kedalam saku celana agar terlindung dari terkena ciprat air hujan.

Baru sekitar lima menit Tablo berlindung dari hujan, tiba-tiba Tablo mendengar sayup-sayup suara perempuan yang sedang menangis datang dan hilang bersama derasnya suara hujan yang turun. Tablo diam tidak bergerak sedikit pun sambil menajamkan pendengarannya.

Lha!, kenapa ada cewek lagi nangis tuh?” berusaha mencari kejelasan atas pendengarannya itu.

“Cup… cup… jangan nangis ya!” Tablo berkata pada udara dingin.

“Aduh udah lah nangisnya, cup... cup... saya ga bawa permen.” Kata Tablo lagi, bicara semaunya dan sekepikirannya.

Suara tangisan itu belum juga berhenti. Masih datang dan hilang sesuka hatinya.

“Udah dong nangisnya, cup… cup... aduuhhh, kok nangis aja ya dia-nya” kata Tablo yang tampak panik. Gerakan tubuh Tablo juga tidak setenang tadi tapi sudah seperti orang yang sedang menahan untuk buang air kecil.

Beruntung derasnya hujan sudah mulai berkurang.

Setelah suara perempuan menangis itu menghilang, suasana diliputi kesunyian dan kesepian. Tablo juga agak tenang dan lebih banyak diam karena tidak ada juga yang diajak bicara.

Lalu Tablo mendengar langkah kaki yang berjalan mendekat perlahan-lahan.
“Waduh siapa lagi tuh?” Tanya Tablo “Maaf ya yang punya rumah lagi ga ada nih!” “besok aja lagi, kemarinya yaa.” “saya mah cuma sebentaran doang numpang, lagi ujan soalnya.” Kata Tablo sekenanya. Bukan karena Tablo seorang yang pemberani hanya saja itu yang bisa dilakukannya pada kondisi saat ini. Tablo berdiri dengan gelisah dan akhirnya..

“Eh saya duluan yaa.. takut warnetnya bejo tutup nih.” “Assalamualaikummm!” tanpa pikir panjang lagi Tablo menerjang hujan yang sudah tidak sederas tadi, berlari terus hingga ujung jalanan. Dan berhenti didepan warnet Bejo.
                                                           ***
“Wah bang Tablo dari mana kok, hujan-hujanan gitu?” Tanya Bejo, setelah melihat Tablo masuk kedalam warnetnya.

Dari rumah, eih bujeng.. Gw abis di godain jo!” jawab Tablo.

“Hahaha.. di godain sapa bang?, hujan-hujan gini mana ada cewek yang keluar.” Kata Bejo.

“Laa, emang gw bilang kalau yang godain gw cewek?” sergah Tablo. “Noo, yang tinggal di bekas rumah pak Presiden!”

“Nah.. ngapain abang disitu?” Tanya Bejo balik. “Neduh bray.. hujan tiba-tiba aja turun, baru sampe lapangan di deket situ, Mau lari masih jauh ke warnet." jawab Tablo.

“tolong di print ya” kata Tablo sambil menyerahkan flashdisc kepada Bejo.  “Yang mana nih?” Tanya Bejo sambil membuka dokumen datanya Tablo. ”Tulisan yang judulnya KOPI dan AKU,” jawab Tablo.

Bejo, gw nginep sini dulu yaa.. besok pagi baru balik.” males banget mau pulang takut ketemu di dijalan yang sama hehe. Begitulah kisah nya



Demikian






MENULISLAH !

Posted by cuap-cuap ratih on 00.44 with 4 comments
Di era digital seperti saat ini, banyak media yang dapat kita gunakan untuk menulis. “What’s on your mind?” Tanya si facebook, untuk mengungkapkan apa yang kita pikirkan atau yang sedang kita rasakan. Maka muncullah update status dari yang jelas arti dan maksudnya seperti puisi, penggalan cerpen, bahkan juga berita-berita terkini, Cara memasak makanan beserta resepnya, petuah-petuah, opini dan sebagainya. Sampai status tidak jelas apa yang ingin diutarakan misalnya hanya terdiri dari dua tiga kata, tapi paling tidak mereka telah menulis. Semua itu dapat kita baca disana.

Kegiatan membaca juga ada karena tulisan. Dimanapun itu kita dapat membaca selama ada tulisan. Sesederhana apapun suatu tulisan asalkan itu untuk kebaikan tentunya akan membawa manfaat. Ada pelajaran atau ilmu yang terkandung dalam tulisan itu. Minimal untuk diri sendiri.

Seandainya tidak ada yang menghimpun Firman-Firman Allah SWT dalam tulisan, tentu saat ini kita tidak mempunyai yang disebut mushaf Al quran karena kita merupakan umat yang tidak lagi sempat bertemu Nabi Muhammad SAW. Seandainya tidak ada yang menghimpun Hadits-hadits, dari setiap perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW. Darimana kita dapat gambaran detail sejarah dakwah Rasul. Meskipun Allah mampu memelihara kesemuanya.

Menulis untuk mengobati jiwa. Banyak yang menulis hanya sebatas ingin dapat mencurahkan isi hati, untuk melepaskan uneg-uneg yang mengganjal didada namun tidak memiliki teman yang benar-benar dekat. Atau memang hal rahasia yang tidak dapat diceritakan kepada orang lain.

Menulis untuk mengikat ilmu. Sesungguhnya manusia tempatnya lupa, maka jika dia tidak bersemangat untuk mengulang dan mereview pelajaran yang telah didapat, maka ilmu yang telah diraih bisa hilang sia-sia atau dia lupakan (kitabul’Ilmi hal 62). Seumpama Ilmu adalah buruan sedangkan tulisannya adalah pengikat. Kalau buruannya sudah didapat tentu sayang bila tidak diikat dan dibiarkan pergi lagi.

Menulis untuk menyampaikan pesan. Pesan merupakan pemberitahuan, kata atau komunikasi yang terjalin. Pesan verbal dapat disampaikan dengan lisan tetapi untuk yang non-verbal, salah satunya dapat digunakan tulisan. Sebelum ada handphone dahulu kita bertukar kabar atau pesan dengan menggunakan surat. Sekarang dapat menyampaikan pesan dengan lebih cepat. Yang harus diperhatikan adalah penulisan dan kalimat santun yang digunakan.

Menulis untuk merekam sejarah. Apa yang kita ketahui tentang kemerdekaan Indonesia? kehebatan para pemuda dan pejuang merebut dan memproklamirkan diri saat terjadi kekosongan kekuasaan. Momentum yang sangat tepat dan cepat. dan kemerdekaan itu dapat kita rasakan saat ini. Kita dapat mengetahui kronologi detik-detik kemerdekaan, salah satunya dari tulisan.  Dengan menulis dapat mengarungi ruang dan waktu juga menghubungkan rangkaian kejadian.

Menulis untuk amar ma’ruf nahi munkar. ”Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR.Bukhari). Sebagian merasa, tidaklah mudah dalam menyampaikan ayat dari Al quran ataupun Hadits secara verbal, walaupun hanya satu ayat karena merasa dirinya bukan ustadz dan ustadzah. Dengan sebuah tulisan kita dapat mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk bagi masyarakat. Merubah pola pikir pembacanya atas alasan yang agung.

Menulis untuk menyemangati. Kisah inspiratif dapat memotivasi dan memberikan semangat untuk kita lebih banyak bersyukur dan berpikiran positif. Seburuk apapun kondisinya, tetap berjuang. Kisah inspiratif menyiratkan bahwa kondisi kita mungkin lebih baik dan itu harus banyak bersyukur. “Hidup tidak mudah bagi orang yang mempunyai mimpi”

Menulis untuk berbagi. Ilmu yang sudah di dapat lalu di ikat dengan tulisan. Tidak akan bermanfaat ilmu itu bila tidak berbagi dengan yang lain. Karena yang dapat menolong kita setelah tiada adalah ilmu yang bermanfaat. Dengan menulis kita dapat berbagi pengetahuan apapun, juga berbagi yang lain.

Menulis untuk keabadian. Meyakini bahwa suatu tulisan juga dapat merubah pandangan dan pola pikir maka dengan tulisan juga dapat merubah suatu peradaban, itu bukan hal yang mustahil. Menurut Proggrame for International Student Assesment (PISA) Indonesia menempati urutan 57 dari 65 negara yang diteliti dalam kemampuan membacanya. Membaca dan menulis berbanding lurus. Maka dengan banyaknya tulisan yang beredar semoga dapat memacu Indonesia menjadi negara pembaca yang lebih baik dari sebelumnya.
Materi akan habis, harta akan menipis tetapi ilmu yang di tulis akan tetap Berjaya, bahkan tertoreh bukan hanya untuk saat ini tetapi untuk masa yang akan datang. Dan kita akan menjadi bagian dari sejarah.

“Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan sejarah” (Pramoedya Ananta)
Begitu banyak alasan yang dapat diungkap “mengapa harus menulis?” sehingga bagi saya tercipta pernyataan sebaliknya “mengapa tidak menulis?”
Bagi saya menulis merupakan panggilan Allah, merupakan sarana saya “menyampaikan walau satu ayat” agar mencapai keridhoan dan dihitung sebagai amal untuk bekal di kehidupan selanjutnya.

 Demikian

 Sumber gambar:www.merdeka.com














Minggu, 28 Februari 2016

TIDAK MENYERAH

Posted by cuap-cuap ratih on 10.57 with 1 comment
Kemarin kami di titipkan seekor kucing oleh teman. Kucing Persia dengan bulunya yang sangat cantik, Torkie white long hair. Kucing betina ini bernama Sinta. Dengan berat hati teman menitipkan kucingnya itu karena akan mengadakan perjalanan umroh. Masalahnya kucing ini dalam keadaan sakit. Sudah di periksakan ke dokter dan ternyata kondisinya tidak biasa. Dokter telah mendiagnosis kondisi Sinta sudah amat payah. Kalau dari tampilan fisik, bagian perut sinta membesar seperti sedang hamil tapi setelah di rontgen ternyata berisi cairan. Kalaupun diambil tindakan dengan mengambil cairan yang ada diperutnya tidak menutup kemungkinan akan terulang dan perutnya akan penuh terisi cairan itu lagi. Sungguh sangat memprihatinkan dan tidak tega melihat kondisi sinta.

Dengan susah payah Sinta berpindah-pindah hanya untuk membuat tubuhnya merasa nyaman. Tiduran dengan kepala diletakkan dilantai atau sesekali medongakkan kepala. Sudah tidak bergairah terlihat Sinta menahan sakit, terkadang terdengar rintihannya. Atau kami mendengarnya seperti merintih. Setiap 2 jam sekali kami memeriksa kondisi Sinta, memberinya minum sedikit demi sedikit.

Terima tidak terima ini adalah kenyataan yang terjadi, kondisi sinta semakin melemah. Walaupun kami baru saja bertemu kemarin tapi saat melihat sinta langsung timbul kasih sayang terhadapnya. Walau menderita seperti itu, kami tidak tega untuk menidurkan selamanya. Kami berusaha semampunya dengan tetap memberi makan, minum dan obat. Doa pun kami panjatkan agar di berikan jalan yang terbaik untuk Sinta.  

Mungkin hanya itu yang dapat kami lakukan untuk Sinta, mencoba beriktiar dan berdoa. Biarlah takdir yang menentukan nasibnya. Sama halnya dengan manusia. Terkadang kita seperti mendapatkan jalan buntu dalam merubah keadaan yang terjadi dalam hidup kita. Tentu kita harus berusaha dulu dan berdoa tapi kita tetap harus percaya kepada yang memberi jalan kehidupan. Dia-lah yang menentukan akhirnya.

Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk membujuk Tuhan agar keadaan dapat berubah meskipun hasilnya mungkin tidak harus seperti yang kita mau dan harus kita yakini bahwa itu memang yang terbaik untuk jalan hidup kita.

“Sesungguhnya Allah tidak akan megubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka” (Qs.13:11)

Hidup ini serupa dengan puzzle. Kita hanya dapat mengingat potongan gambar kehidupan yang telah terjadi tetapi tidak tahu potongan kehidupan apa yang akan terjadi di kemudian hari. Peristiwa yang terjadi mungkin tidak akan baik-baik saja, berat untuk kita jalani. Sakit yang berkepanjangan, kerugian yang yang besar, kehilangan yang amat dalam, usaha yang hanya segitu-segitu saja namun semua harus kita lalui. Kenapa? Karena hal itu bukanlah akhir hidup kita. Mungkin kita akan sakit luarbiasa, sedih yang menusuk jiwa tapi akan ada balasan dengan apa yang kita rasa dan bersabar atasnya.

Balasan itu juga suatu misteri, dapat langsung kita rasakan atau tertunda mendapatkan yang lebih baik dan lebih manis pada hidup kita.  Hanya satu kuncinya Tidak Menyerah untuk terus hidup dengan penuh makna. Allah melihat proses. Bahkan orang yang telah membunuh seratus jiwapun mendapatkan ampunan dari Allah saat perjalanan menuju pertobatannya.


#Cepat sembuh Sinta#Tidak Menyerah#Minggu pagi yang syahdu
Sumber gambar: nisatikaingridlola.blogspot.co.id