Kamis, 10 Maret 2016

Tips Hemat dari Emak

Posted by cuap-cuap ratih on 23.57 with No comments
#1  Budget Jajan

“Kring..kring..kring..kring” Terdengar suara bel Sepedanya tukang somay dari kejauhan. Niat hati mau panggil abangnya untuk mampir ke rumah barang sebentar. Membayangkan tahu, kentang, pangsit, somay, pare dan kol di siram kuah kacang di tambah kecap dan saus sambel. Sampai sudah dapat mencium aroma lezatnya. Suasana mendung menggelayut udara menjadi lebih dingin membuat hati ini berketetapan ingin membeli somay.

Beberapa saat, belum juga lewat abang somaynya. Dan tidak terdengar suara bel sepedanya lagi. Ooh mungkin ada yang memberhentikannya dan membeli. “kring..kring..kring..kring” Nah itu suaranya ada lagi dan sedang menuju ke arah rumah.

Di meja depan ku sudah ada piring yang masih terisi asinan. Iya sebelumnya aku sudah membeli asinan dan baru separuh dimakan. Abang somay semakin dekat. Tetiba teringat budget jajan hari ini sudah habis. Pas abang somaynya sampai udah tidak semangat lagi buat beli.  

Tips untuk jajan:
  • Kamu yang masih minta uang sama orang tua sampai kamu yang sudah bekerja dan punya uang sendiri, apalagi emak-emak yang terima gaji dari suami, tentunya harus pandai-pandai mengatur uang. Biarpun hanya jajan, ternyata pos pengeluaran ini paling banyak menjadi lubang kebocoran dalan mengelola dana yang ada. Karena yang sedikit-sedikit menjadi bukit, lubang kecil tidak terasa efeknya tapi tetaplah kebocoran yang dapat mengempesi kantong.
  • Budget jajan harus di tetapkan.
  • Kategorikan yang disebut jajan. Karena pada dasarnya keperluan tiap orang berbeda, jadi kelompokkan lah berdasarkan kebutuhan.


#2  Beli yang berkualitas

Kebanyakan perempuan senang dengan koleksi tas, sepatu, baju dan lain sebagainya. Yang punya budget khusus atau lebih tentunya tidak bermasalah, walaupun tetap tujuan membeli untuk kebutuhan bukan keinginan. Nah bagi yang budgetnya pas-pasan tentu harus pandai memilih jenis barang yang awet pemakaiannya. Sehingga dengan masa guna yang lebih lama, pengeluaran kita dapat lebih di hemat.

Antara tidak punya budget lebih, tidak fashionable, pencari kenyamanan dan kepraktisan. Untuk alas kaki saya lebih memilih menggunakan kaos kaki dan sandal gunung, terbukti sudah hampir 5 tahun sandal ini menemani kemana saja kaki saya melangkah dan meninggalkan jejaknya, mengukir kenangan-kenangan yang tidak terlupakan. Dan mampu mengorbankan dirinya menjadi lebih tipis tiap tahunnya hanya untuk menahan beban berat si empunya #eh kok baper.

Tips untuk barang yang kamu gunakan:
  •    Belilah barang-barang sesuai kebutuhan bukan keinginan.
  •   Pilih barang yang berkualitas, mungkin harga lebih mahal namun masa gunanya lebih lama.
  •   Mode akan terus bergerak dan akan banyak jenis maka pilihlah mode yang akan dapat      digunakan pada masa kapanpun.



Sumber gambar: milik pribadi 

Selasa, 08 Maret 2016

RUMAH TANPA ATAP

Posted by cuap-cuap ratih on 07.39 with 1 comment
Saat ini aku tinggal di rumah orang tua. Pindah ke rumah ini waktu aku masih kecil. Yang di bangun setahun sebelum kita sekeluarga pindah pada tahun 1983. Rumah ini sudah cukup berumur, sekitar tiga puluh empat tahun usianya sekarang.

Berawal dari ingin mengganti kusen pintu yang sudah patah bagian bawahnya karena lapuk dimakan rayap, merubah letak tangga tapi akhirnya harus membongkar seluruh atap rumah yang sebagian besar terbuat dari kayu. Seperti diberitahu untuk mengganti atap rumah ini, plafon di beberapa ruang turun sehingga menarik perhatian kami, karena posisinya yang tidak pada tempatnya kemudian kami coba memeriksa mengapa demikian dan akhirnya kami mengetahui ternyata hal tersebut terjadi karena kuda-kuda yang di gunakan untuk menyangga genting sudah patah dan mendorong plafon dibawahnya. Pengecekan pun berlanjut dan patahan kayu kuda-kuda tidak hanya disatu titik saja tetapi ada beberapa kayu juga yang patah dan lapuk karena kayu tinggal kulitnya saja.

Dan akhirnya mau tidak mau, siap tidak siap harus mengganti atap rumah keseluruhan. Walau dihadapkan dengan cuaca yang masih sering turun hujan dan tentunya dana yang pas-pasan, penggantian atap tetap harus dilakukan. Tiga hari untuk menurunkan genting dan alhamdulillah tidak turun hujan malah cenderung panas. Dua hari ini pasang atap baja ringan dan tiga hari kemudian pasang genting lagi. Belum selesai sampai disitu, karena plafon banyak yang rusak dan lapuk akhirnya harus menggantinya juga. Butuh waktu lagi.

Bagaimana rasanya tinggal di rumah tanpa atap? Yang dirasakan adalah penuh dengan kekhawatiran, khawatir kehujanan, kepanasan tentunya, belum lagi angin dan debu.  Membuat rumah yang nyaman itu membutuhkan perjuangan dan pengorbanan.  Itu yang secara fisiknya. Hal yang tidak berbeda jauh saat membangun rumah tangga. Harus dengan kesadaran bahwa hal itu tidaklah mudah. Hal yang terkadang membuat sesak di dalam rumah tangga biasanya kurang rasa penerimaan. Kurang terima kekurangan atau kelebihan suami, anak-anak, keluarga besar dan seterusnya. Dengan penerimaan kondisi yang ada secara tidak langsung, ternyata kita sudah mensyukuri apa yang memang telah diberikan kepada kita. Baik buruk memang hal yang harus dilalui agar kita mengambil pelajaran. Dengan yang buruk kita dapat merasakan yang baik. Dengan kekurangan kita dapat mengetahui kelebihan. Sehingga rumah tangga yang nyaman dapat kita ciptakan karena kita tahu kondisi yang tidak nyaman.

#Udah Gitu aja#semoga hari ini lancar dan segera punya atap lagi


Sumber gambar : Milik Pribadi