Sabtu, 16 April 2016

Ingin Berdamai

Posted by cuap-cuap ratih on 21.28 with No comments
Kutahan lagi air mata ini.
Sampai terkepal jemari.
Kuterima semua perlakuanmu.
Luapkan saja marahmu nyatanya aku tak perduli bila itu sebenarnya untukku.

Katakanlah yang ingin kau katakan.
Tak perlu ditahan.
Tenang saja! aku tidak akan pergi dari sisimu.
Meski aku beku dan membiru.

Tapi apakah aku memang pantas mendapatkan wajah serammu?
Tak ada suara pun mampu mendengungkan telinga hingga pening kepala.
Tak menyesalkah sikapmu selalu menyayat sembilu hatiku?
Tak ada bisikan walau hanya sekedar sapa.

Kuat bertahan bila ingat Tuhanku.
Berpegang erat pada kalbu.
Aku terluka.
Tapi aku tau kau lebih terluka.

Maukah berdamai denganku?

Jumat, 15 April 2016

Refreshing bubur kacang ijo

Posted by cuap-cuap ratih on 10.47 with 2 comments
Tidak tahu kenapa waktu beli sayur kemarin, begitu melihat si kacang ijo tercetus mau buat bubur kacang ijo sepertinya naluri saja, tapi tidak langsung diolah pada hari itu. Untuk mendapatkan bubur kacang ijo yang efektif dan efisien dari segi gizi dan manfaatnya akan dilakukan beberapa tahap. Mudah saja sih tahapannya, tidak sulit.

Sebelum diolah kacang ijo dicuci dulu, lalu direndam. Kacang ijo kalau langsung direbus tanpa direndam dulu akan sangat lama dan banyak menghabiskan gas. Makanya direndam saja dulu sampai menjadi setengah lunak.

Menjelang sore hari kemarin baru direndam sehingga pagi ini si kacang ijo sudah cukup lunak. Tinggal panaskan air dalam panci biarkan sampai mendidih dulu. Setelah mendidih, masukkan seruas jahe. Kalau tidak suka tidak usah dipakai. Setelah satu dua menit lanjutkan dengan memasukkan si kacang ijo yang sudah lunak tadi. Ditambahkan sedikit garam. Gula merah bisa dicairkan lebih dulu lalu disaring atau kalau gula merahnya bagus tidak banyak ampasnya bisa langsung di masukkan kedalam rebusan kacang ijo sesuai selera. Bisa ditambah dengan santan ataupun tidak. Bubur kacang ijo tetap enak rasanya.

Hehe ini bukan tulisan mengenai resep sebetulnya hanya ingin memakai analoginya. Kacang ijo yang keras bisa menjadi bubur kacang ijo yang lezat dan mudah dikunyah melalui proses yang panjang dan tidak instan.

 Pasalnya akhir-akhir ini diawali dengan 5 L, lemah letih lesu loyo dan lelah membuat otak serasa heng. Harapan yang tinggi namun kemampuan tidak mengiringi. Membuat pikiran “what am I doing now?” Disinilah harus mulai mengurai masalahnya. Harus di cek lagi nih tujuan dari apa yang telah dilakukan. Istilahnya refreshing. Hal yang sama kalau hape atau komputermu mengalami heng, pasti di restart ulang, di refresh!

Banyak cara untuk refreshing tapi kalau karena otak yang heng sehingga meragukan apa yang sudah dijalani. Ini perlu menilik ulang tujuanmu. Rencana yang sudah disusun dan berusaha dijalankan tidak ada yang sesuai harapan. Tentu saja membuat frustasi. Sammaaaa!

Faktor external lebih sulit di kendalikan maka harus bisa mengendalikan faktor internal yaitu faktor diri sendiri.  Tujuan tidak ada yang berubah masih sama, usahapun sudah dilakukan lalu apa yang kurang? Mengutip tulisannya Ippho santosa mengenai manusia level tiga. Kenapa ujug-ujug menulis tentang manusia, kan tadi sedang bicara otak yang lagi heng atau mengenai tujuan.
Kita lihat dulu apa itu manusia level tiga menurut mas Ippho (panggil-panggil mas kayak kenal aja hehe). Yaitu: kalau lagi punya harapan, impian, atau hajat, maka dia akan berusaha, berdoa, dan beramal. Ringkasnya, ia “membeli” impian dan “mangantar” hajatnya dengan amal kebaikan. Sekali lagi, ya berharap, ya beramal.

Nah kira-kira ada yang kurang tidak dengan apa yang sudah kita lakukan? Pertama kita punya impian. Kedua kita sudah berusaha untuk mencapainya. Ternyata masih belum berhasil juga.

Mungkin inmpiannya terlalu tinggi. Menurutmu untuk siapa? Untuk diri sendiri? Untuk orang lain? Coba lihat adakah yang memiliki impian yang sama dengan kita? Berarti belum tinggi sekali itu. Artinya masih bisa dicapai. Kalau merasa belum ada yang mencapainya, coba cari lagi mungkin tidak sama persis impiannya, dari bermilyar penduduk bumi bisa jadi ada satu atau dua yang mirip bukan? Mudah-mudahan ini bukanlah hanya menjadi alasanmu untuk membela diri karena sampai saat ini cita-citamu belum kesampaian. Atau mungkin usahanya belum maksimal ya? Mungkin juga makanya bekerja keraslah! Terus saja berusaha.

Ya benar, ternyata kita kurang berdoa dan beramal. Kenapa berdoa karena kita ini makhluk Allah. Saat kita merasa tidak berdaya yang kita lakukan adalah berdoa. Menggantungkan hidup kita kepada Pemilik Kehidupan. Berharap kepada Allah semata itu adalah ikhlas.

Refreshing inilah yang dimaksudkan. Tidak perlu keluar negeri mengeluarkan banyak biaya. Tapi kalau ada budgetnya ya boleh saja tidak ada yang melarang. Dengan sungguh-sungguh beribadah kepada Allah, Allah berjanji akan memenuhi dada kita dengan kecukupan dan menanggung kefakiran kita. Bukan saja kefakiran hati bisa jadi juga kefakiran harta.

Selain berdoa ada satu hal lagi yang perlu kita lakukan, namanya beramal. Nabi pun pernah bersabda.” Belilah kesulitanmu dengan sedekah.” Kalau beragam upaya sudah dilakukan. Tetapi belum juga berhasil mungkin kita kurang sedekah. Berapa banyaknya tergantung dengan kesulitan apa yang kita hadapi. Maka untuk sedekah ya lakukan saja, semampu yang kita bisa. Bersedekah dapat dilakukan tanpa kita harus memiliki kekayaan berlimpah lebih dulu. Huhuhu kapan mau sedekah kalau begitu. Sedikit banyak tidak masalah, yang jadi masalah bila tidak bersedekah. Hakikat dari seluruh amal adalah untuk mendapatkan Ridho Allah. Dan mudah-mudahan apa yang kita kerjakan akan mendapatkan keberkahan.

Begitulah.


Kamis, 14 April 2016

Tertipu

Posted by cuap-cuap ratih on 04.15 with No comments
Mungkin banyak orang yang akan bilang aku bodoh. Tidak apa karena mungkin aku memang seperti itu. Berulang kali kau hanya memberiku harapan palsu, Nam. Tidak terhitung banyaknya dan aku selalu percaya padamu. Aku membiarkan diriku selalu kau tipu. Mungkin kau disana akan tertawa terbahak-bahak ya? Mentertawakan kebodohanku. Entahlah mengapa aku selalu begitu. Apakah aku kau guna-guna sehingga tidak ada pikiran buruk sedikitpun kepadamu.

Sudah lama tak bersua dan kau menghubungiku lagi. Ada hal yang ingin kau lakukan dan ingin aku turut terlibat didalamnya. Juga sekali lagi aku tidak bisa menolakmu. Kau bawa lagi harapan yang memang aku impikan. Cukup beranikah aku untuk tidak mempercayaimu lagi?

Hatiku tidak bisa berburuk sangka padamu, nam. Mana yang harus ku percaya, akankah itu otakku yang mengatakan aku bodoh selalu saja bisa tertipu, karena apapun yang diucapkanmu belum ada yang terjadi dan menjadi kenyataan secuilpun atau hatiku yang cukup bodoh membiarkan hal itu terjadi? Aku sangat tidak mengerti.

Apa yang telah kau lakukan padaku, Nam? Kau tak menipuku? Yang benar saja! Lalu apa namanya setiap kali berjanji akan bertemu tapi kau tidak pernah datang. Kau memang menghubungiku sebelumnya bilang kalau kau tidak bisa datang karena terjadi sesuatu yang memang membutuhkanmu dan tidak bisa ditinggal, tapi itu hanya selang beberapa menit sebelum kita bertemu. Dan aku sudah menggagalkan semua rencanaku hari itu. Menyebalkan!

Tidak! Aku tidak cinta padamu, untuk sayang pun belum. Dalam malam aku berdoa, Tuhan aku hanya berharap Kau menghukumnya dengan menjaga aku untuk tidak lagi tertipu olehnya. Setiap kali aku memohon petunjukMu, aku tidak berkuasa atas apa rencanaMu.

Adalah keberuntunganmu bertemu dengan aku. Semoga Allah melimpahkan karuniaNya untukku hanya itu yang selalu menguatkan aku. Toh harta dan seluruh isi dunia ini hanya milikNya bukan milikku. Aku hanya dititipi, pasti nantinya Tuhan akan mengambilnya. Kalaupun lantas aku tertipu olehmu, ambil saja! Kau meringankan bebanku, aku tidak harus mempertanggungjawabkannya. Karena hal itu akan berpindah ke pundakmu. Kalau dipikir-pikir harusnya aku senang dengan tertipu olehmu ya. Aha! ternyata seperti itu. Hihi tambah ringan hatiku.

Ternyata aku tidak bodoh-bodoh amat ya, ah senangnya. Hidup hanya sekali tidak usah terlalu baper, biar awet muda.



D4:09 AM

Rabu, 13 April 2016

Godaan Setan

Posted by cuap-cuap ratih on 01.32 with No comments
Aduhhh maluuu deh rasanya! Ketika banyak orang yang menghindari hutang, saya malah dengan enteng berkata “Hutang dulu deh, besok bayarnya double” ini tentang hutang tulisan. Padahal masih bisa dipaksakan untuk menulis bila ada keinginan. Hanya saja sisi hitam saya berkata “Mau menulis apa? Ga ada persiapan materinya”. Akhirnya lebih memilih tidur. 

Ini gara-gara hasutan sya-iton yang terkutuk. Sebenarnya saya kesal pada diri sendiri yang mau saja mendengarkannya. Peringatan untuk berhati-hati dengan si sya-iton ini sungguh banyak. Salah satunya nih:

“Wahai anak cucu Adam! Jangan sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman” -Qs.7:27- 

Tuh nyebelin ga sih, kalau saja Adam dan Hawa tidak mendengarkan si Setan ini, kitapun masih ada di syurga. Persamaannya kalau saja saya tidak mendengarkan setan dan memilih untuk tidur, saya tidak akan berhutang tulisan huhuhuuuu.

Ingat-ingat kembali mengapa saya mau saja mendengarkan kata-kata sya-iton ini, apakah yang terjadi pada diri saya? Oh tidaaaakk! Hush ga usah lebey gitu deh.

           Gembar-gembor agar orang menulis setiap hari, maksud hati juga untuk memotivasi diri sendiri namun yang terjadi adalah saya merasa sudah berbuat baik dengan mengajak orang untuk tetap semangat menulis sehingga menciptakan alasan kalau saya boleh saja berhutang tulisan.

Nah saya ingat! Saya baru saja selesai masa menstruasi, itu berarti saya sudah tidak sholat untuk beberapa hari. Pantas saja! Bisa jadi pengaruh perubahan hormon dan kondisi badan yang membuat kondisi psikologi saya menjadi sedikit terguncang. Waduh sepertinya malam ini saya agak lebay ya? Masih terpengaruh bulannya mungkin. Jadi saya mau mencari cara mengatasi mood yang naik turun ini.  

Berdoa
Tentunya saya harus berdoa agar diberikan kekuatan dan perlindungan Allah SWT dari sya-iton yang terkutuk itu. Banyak-banyak membaca ta’awudz
A`ūdzu billāhi minas-syaitānir-rajīmi” artinya Aku memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.

Berdzikir
Kalau sedang haid dilarang sholat dan puasa, tapi untuk berdzikir itu selalu dianjurkan. Berdzikir dengan membaca tasbih (subhanallah), tahlil (laa illah illallah) dan dzikir lainnya.

Lakukan apa saja yang membuatmu senang tapi yang positif tentunya
Apapun yang akan kita lakukan kalau dalam keadaan senang tentu akan menjadi lebih baik. Tidak ada alasan mau menulis menunggu mood, bisa ga kelar-kelar tulisannya, itu contohnya!. Coba dari mulai minum air agar tambah konsentrasi. Well ini bukan iklan sih, tapi kalau berguna nggak apa juga, ya? 

Kalau kamu lelah bisa tidur dulu, atau mau pergi ke salon buat pemanjaan diri alias perawatan eits kalau perempuan seneng deh bisa me time begini, mengerjakan hobi memasak makanan kesukaan, berjalan-jalan ditaman bersama yang terkasih dan banyak lagi, sebutkan saja kesenanganmu. Asal jangan mancing kerusuhan ya. Nononono! Itu bukan kesenangan yang baik.

Lebih baik terlambat daripada bertambah parah malasnya, hedeuh bisa bertumpuk hutangnya.
Kalau kamu punya mood booster yang lebih hits share ya dengan menuliskannya di kolom komentar. Terimakasih