Sabtu, 13 Februari 2016

LGBT BUKAN TAKDIR (Pelangi yang tak indah)

Posted by cuap-cuap ratih on 06.38 with 2 comments
Tak pandai berargumentasi dengan para pro LGBT.
Semakin tersudut tapi semakin hebat.
Di caci mati-matian tapi semakin membumbung tinggi meminta azab.
Apakah mata hatimu menjadi gelap?

kau merasa itu takdir dengan lagakmu.
Itu bukan darahmu, itu bukan Fitrahmu.
Jiwa manusia lebih mulia.
Tak ada cinta yang menistakan ruhnya.

Di akhiratlah adanya syurga.
Dunia hanyalah penjara.
Kesakitanmu adalah ujian.
Hanya dapat kau tempuh dengan kesabaran.

Kembalilah!
Jiwa yang tersesat.
Berpeganglah erat pada keimanan.
Tuhan akan menuntunmu menuju jalan kebenaran.

#ODOP#Februari membara
#hari ke 10

#Prihatin dengan LGBT#Petisi anti LGBT#Save Our Future

Kamis, 11 Februari 2016

Terserang Flu

Posted by cuap-cuap ratih on 23.44 with 3 comments
Akhir-akhir ini cuaca kurang mendukung, suka galau gitu. Kadang panas membara tiba-tiba mendung dan turun hujan. Sudah beberapa kali kehujanan saat beraktifitas diluar rumah. Alhasil dua hari ini kondisi badan jadi kurang fit, mulai dari kepala pening, hidung tersumbat, tenggorokan rasanya gatal pingin digaruk, Bersin-bersin cantik. Iya ini adalah ciri-ciri orang yang kena flu. Kamu pernah merasakannya juga kan?  So, apa yang kamu lakukan?

Yang harus kamu tahu tentang flu

1. Apa itu flu?

Flu dikenal dengan nama influenza adalah penyakit yang mudah menular karena virus influenza. Kenapa orang mudah sekali terjangkit oleh penyakit ini? Karena virus ini dibawa oleh udara dan dihirup oleh orang disekitar. Bila sudah terkena virus ini maka gejala flu akan mulai berkembang satu sampai empat hari.

2.  Gejala flu

Gejala flu di mulai dengan Demam disertai tidak enak badan, nyeri, mata terasa panas, batuk kering, tenggorokan meradang, hidung berair. Komplit rasanya. Bisa saja saat flu disertai dengan pilek, tapi flu lebih parah karena dapat menyebabkan kondisi badan drop dan mengganggu aktivitas. Flu mengakibatkan badan tidak sehat dan kelelahan dalam jangka panjang. Kalau dibiarkan akan mendatangkan masalah kesehatan yang serius pada paru-paru disebut radang paru (pneumonia).

3.  Bagaimana mengatasi flu

Bila badan demam, tentu turunkan suhu badannya dulu. Bisa di kompres dengan air biasa, atau minum obat penurun panas seperti parasetamol atau ibuprofen. Namun perlu hati-hati untuk orang tua di atas usia 65 tahun, anak-anak dibawah 2 tahun atau ibu hamil. Lihat konten obat dan aturan pakainya. Walau virus ini bisa hilang sendiri tapi kalau berlama-lama sakit tidak enak juga kan?.
Cara yang terbaik adalah
a.       Banyak istirahat jadi hentikan sementara pekerjaan kita, bagaimanapun berikanlah tubuh haknya untuk beristirahat. Kalau sehatkan tentunya bisa lebih produktif. Tetap hangat dan perbanyak minum air mineral umtuk menghindari gejala dehidrasi.
b.       Berkumur dengan air garam, yang berfungsi menarik kelebihan air dalam jaringan tenggorokan hingga dapat mengurangi peradangan.
c.       Madu. Cek Khasiat dari madu
d.      Jahe. Mengandung senyawa antivirus secara alami, meningkatkan kekebalan tubuh.

Virus ini sangat mudah berkembang saat musim hujan. Pencegahan dapat kita lakukan dengan memperkuat dengan sistem kekebalan tubuh dengan pola makan yang seimbang, olahraga yang teratur dan istirahat yang cukup.

Berobatlah kamu karena sesungguhnya Allah SWT yang menurunkan penyakit dan Dia juga yang menurunkan obatnya” (H.R. Ahmad). 

Oleh karena itu dalam menjalankan pengobatan tidak hanya berfokus pada orang yang mengobati atau khasiat obat tertentu melainkan keyakinan bahwa yang mempunyai hak penuh dalam penyembuhannya adalah Allah semata.

Hendaklah kalian bangun pada tengah malam, sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri kepada Allah SWT, penghapus dosa dan pengusir penyakit dari dalam tubuh “. (H.R. At-Tirmidzi)

#ODOP#srupp..srupp.. meler#self reminder

#Februari Membara

Rabu, 10 Februari 2016

Tips Tidak Malas Menulis

Posted by cuap-cuap ratih on 22.44 with 2 comments
Awal-awal tantangan menulis setiap hari, ide-ide terus mengalir. Tema apa saja ingin dicoba. Di tambah semangat 45, menulis sungguh menyenangkan. Rasanya lomba menulis apapun ingin diikuti.

Memasuki bulan kedua, masih menulis setiap hari, ide mulai hilang dan timbul. Menulis tetap menyenangkan, melatih diri untuk mengungkapkan apa yang di rasa dan di pikirkan. Bagus buat kesehatan jiwa biar tidak stress. Menulis sebagai ekspresi diri.

Benar, ternyata menulis itu adalah ketrampilan, karena ketrampilan maka harus dilatih terus. Yang sedang naik daun, tapi bukan ulat. Sebut saja kakak beradik Helvi Tiana Rosa dan Asma Nadia sudah tahunan tetap konsisten dijalur menulis dan sekarang bisa menikmati hasil kerja kerasnya dan mungkin masih banyak mimpi mereka yang menanti untuk direngkuh.

Kerja kerasku belum ada seujung kuku, bahkan untuk konsisten belum bisa di ujikan. Apa yang membuat mereka terus berkarya mungkin tidaklah sama dengan motivasiku. Tapi kualitasnya harus menyamai bila ingin seperti mereka. Banyak yang bilang mengajarkan anak berkebutuhan khusus itu identik dengan orang yang sabar. Memang benar rasanya dengan pernyataan itu tetapi menjadi penulis juga dibutuhkan kesabaran. Saat memilih kata, membuat cerita, alur, karakter dan sebagainya. Seringkali harus direvisi agar tulisan menjadi lebih baik. Itu membutuhkan waktu.

Setiap kali menulis, ingin semua orang mengapresiasi tulisannya. Ingin disenangi dan diakui mutunya tapi kadang kenyataan tidak sesuai seperti yang direncanakan. Karena tidak sesuai harapan timbul keraguan akan kemampuan dan berujung pada kemalasan. Kenapa harus khawatir? Tulisan memiliki pembacanya sendiri jadi tidak bisa di paksakan.

Ini ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan, kalau lagi malas menulis ala-ala:

  1. Cari kopi! Di seduh ya pake air panas dan tidak perlu ditambahkan si anida, tambah si manis gula saja.
  2. Tarik nafas, tahan dan keluarkan lakukan beberapa kali sesudah itu bernafas seperti biasa, inget! biar kamu tetap merasa hidup. Gunanya untuk menambah kadar oksigen dalam otak. Jadi kamu bisa berkonsentrasi.
  3. Masih belum dapat menghilangkan kemalasan? Itu manusiawi banget tapi perlu diingat “Orang-orang sukses berhenti mencari alasan dan orang-orang gagal mencari alasan untuk berhenti” Jadi kamu mau yang mana?
  4.  Takut jelek, takut salah, takut tidak bermutu dan takut lainnya. Ini yang membuat motivasi menulis jadi turun. Yang jelas takut hanya pada Tuhan saja dan ingatlah “Sampaikanlah walau satu ayat”.
  5.  Malas menulis karena tidak ada ide, kehabisan kata-kata, atau mentok. Banyak pakar menyarankan untuk ganti suasana cari tempat yang nyaman, sepi dari gangguan, kalau kamu lelah ya istirahat dulu atau tidur, membaca buku yang bermutu tentunya, bisa juga melakukan brainstorming (mengumpulkan gagasan). Ide bisa datang kapan saja maka bersiaplah untuk menangkap dan diikat dengan menuliskannya.

Menjadi orang malas itu sangat mudah, tapi juga tidak menghasilkan apa-apa. Kamu tidak mau menjadi salah satunya kan?

Berikanlah pesan dalam tulisanmu agar menjadi catatan amal kebaikan untuk kehidupan selanjutnya. Aku sendiri belum menjadi apa-apa, mudah-mudahan bukan karena malas, aku sedang menanam dan suatu saat aku akan menuainya.


#ODOP#Februari membara#Hari ke 8

Selasa, 09 Februari 2016

Kereta Cepat Jakarta- Bandung

Posted by cuap-cuap ratih on 12.20 with 3 comments
Dicanangkannya pengembangan setra ekonomi koridor Jakarta-Bandung oleh Presiden Jokowi, Pemerintah akan melaksanakan pembangunan mega proyek kereta cepat jalur Jakarta-Bandung. Walau proyek ini sudah diresmikan oleh Persiden Jokowi namun dalam pelaksanaannya belum dapat terealisasi. Hal tersebut terjadi karena:
  1. Antara Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno masih berbeda pendapat mengenai proyek ini.
  2. Meskipun telah di resmikan oleh Presiden Jokowi, Proyek ini belum mengantongi ijin pembangunannya.
  3.  Belum ada penjelasan secara rinci oleh Presiden Jokowi mengenai proyek yang di gagas oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara sehingga masih menuai Pro dan Kontra di masyarakat
3.      Berdasarkan pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno , pembangunan proyek kereta cepat ini tanpa jaminan dari pemerintah dan tanpa dukungan APBN. 60 persen  saham perusahaan patungan dimiliki oleh konsorsium BUMN Indonesia dan konsorsium perusahaan pelat merah china menguasai  saham 40 persen. (Bisniskeuangan.kompas.com)

Konsorsium BUMN diwakili oleh PT. Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PBSI) sedangkan China diwakili oleh China Railway Internasional (CRI) yang membentuk Perusahaan patungan , yakni PT. Kereta Cepat Indonesia –China (PT. KCIC).

Proyek Kereta cepat ini diperkirakan menelan dana sebesar 5,5 miliar dollar atau setara 76,4 triliun Rupiah (kurs Rp. 13.900 per Dollar US) Pembangunannya ditargetkan rampung pada akhir 2018. Dan bisa beroperasi pada tahun 2019.

Terlepas pro dan kontra pembangunan proyek ini. Secara Teknis kereta cepat akan melaju dengan kecepatan 250 kolometer per jam. Mulai dari kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur hingga Kawasan Tegal Luar, Kabupaten Bandung. Perjalanan Jakarta-Bandung diprediksi akan ditempuh hanya dalam waktu 35 menit. Adapun tiketnya sekitar Rp. 225.000.

Berdasarkan hasil studi, jalur Jakarta-Bandung ini paling layak secara perhitungan bisnis namun menurut Wali kota bandung Ridwan kamil, kereta cepat bukan semata-mata mempercepat orang Jakarta ke Bandung melainkan dapat melahirkan pertumbuhan ekonomi baru yaitu di Karawang dan Walini.

“Kami di Bandung menyambut baik. Pertumbuhan ekonomi Bandung sekarang 8,8%. Tanpa transportasi publik. Dapat dibayangkan kalau ada high speed train dan light rail transit, saya punya keyakinan pertumbuhan diatas 10%,” kata Wali Kota Bandung.  www.bbc.com

Kereta Cepat tersebut akan terintegrasi dengan stasiun dalam Kota Bandung hingga Kabupaten Bandung. Di Jakarta, kereta cepat juga akan terintegrasi dengan stasiun Manggarai sehingga beban lalu lintas jalan akan berkurang. Kereta yang menuju stasiun dalam kota ke stasiun kereta cepat atau light rail transit (LRT) juga akan dibangun oleh PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Melihat keberadaannya di jepang, kereta cepat  membuktikan dapat membantu mengurangi kemacetan dan menekan urbanisasi dimana menjadi banyak permasalahan dikota-kota besar. Polusi udarapun secara otomatis berkurang karena masyarakat lebih memilih menggunakan kereta cepat ketimbang kendaraan bermotor milik pribadi.

Hanya saja bila ingin diterapkan di Indonesia, harus di lihat pertama teknologinya, keamanannya, kemudian model kerjasamanya. Juga harus mendapatkan pejanjian yang baik buat Negara karena ini menyangkut uang yang sangat besar, menurut Pakar Transportasi ITB, Harun Al Rasyid Lubis.

Perkembangan Teknologi tentu membawa perubahan bagi kehidupan kita dan masyarakat, namun tentunya secara keseluruhan diharapkan , teknologi dapat membawa pertumbuhan yang bermanfaat bagi umat manusia dan tetap menjaga kelestarian hidup itu sendiri. Indonesia merupakan Negara Kepulauan Terbesar yang tentunya akan lebih maju dan sejahtera bila masing-masing daerahnya dapat berkembang, bukan hanya di pusat daerah atau pemerintahan saja. Sehingga akan tercapai pemerataan pembangunan.


Diintisarikan dari berbagai sumber

#ODOP#Februari Membara#hari ke 7
#Naik kereta api tut..tut..tut...

Sumber gambar: www.google.co.id

Senin, 08 Februari 2016

Blog Walking

Posted by cuap-cuap ratih on 23.57 with 8 comments
Kamu suka jalan-jalan? coba deh jalan ke blog-blog dibawah ini. Siapa tau kamu akan mendapatkan sesuatu yang berharga. Minimal menambah Ilmu karena kamu sudah membaca ya kan?

1. Julia Rosmaya:  juliarosmaya.blogspot.com

2. Rina Lailana   :  rinalaa.blogspot.co.id

3. Ana Zuhriatun Nisa :  anaazn.blogspot.com

4. Bang syaiha  : bang-syaiha.blogspot.co.id

5. Febie Pranolosa :fe13bi.wordpress.com

6. M Septian Wijaya : muhamadseptianwijaya.blogspot.co.id

7. Ulfa Desiliana : Lianaulfa93.blogspot.com

8. Aydi Rainkarnichi : ceritafiksibelumselesai.blogspot.co.id

9. Audrey Saudjhana  :  beranitukbermimpi.blogspot.com

10. Irma Sari  :  asapenazahra.blogspot.co.id

11. Nurul Lailatis  :  nurullimsun06.blogspot.com

12. Hidayati Nur  :  sinichikazumi.blogspot.co.id

13. Roma Pakpahan  :  romapakpahan.blogspot.co.id

14. Nuur Farida  :  apurusrinufa.blogspot.com

15. Sabrina Anggraeni Lasama  :  memoar-random.blogspot.com

16. Nindyah  :  eryndy.blogspot.com

17. Achmad Ikhtiar  :  achmatikhtiar.blogspot.com

18. Achamad Marzuqi  :  salamilmu.blogspot.co.id

19. Angesti Purwita  :  angestip.blogspot.com

20. Dwi Andayani  :  seberkarcahaya55.blogspot.com

21. Laily Nurtawajjuh  :  www.senseipetualang.xyzlaillombok.wordpress.com

22. Lia Kurniawati  :  lia_kurniawati.blogspot.com

23. Hawin Nuriyanah  :  hawinwina19.wordpress.com

24. Muhammad Zaini  :  muhammadzaini.com

25. Atik Wahyuni  :  atikw4hyuni.blogspot.co.id

26. Intan Rainy Legita  :  intanrainy.wordpress.com

27. Ken Patih Adichandra  :  patihpedia.blogspot.com

28. Roby Yundar Wijanarko  :  www.menapakjejakku.wordpress.com

29. M. Saepudin  :  saepudin-kacamata.blogspot.com

30. Harun Tsaqif  :  haruntsaqif.blogspot.com

31. Ella Nurhayati  :  kataella.blogspot.co.id

32. Desi Lastati : aisymukiya.com

Adik Ara

Posted by cuap-cuap ratih on 19.46 with No comments
Ini bukan ajaib yang aneh-aneh hanya saja hal yang jarang terjadi. Ini adalah kisah sejati hidupku.

***

Pagi itu aku hanya berdua dengan mama dirumah, jam sudah menunjukkan jam 7, kedua adikku sudah berangkat ke sekolah dan papa juga sudah ke kantor.
“kamu ga kuliah teh?” tanya mama
“Engga mah, jadwalnya kosong hari ini” jawabku
“Ya udah, mama mau jalan kedepan dulu” kata mama sambil menuju ke luar rumah. Aku hanya mengangguk saja dan meneruskan makan pagi.  

***

Brakk! suara pintu terbuka dengan keras, tiba-tiba saja mama dari luar tergopoh-gopoh memanggil namaku. Aku yang sedang bersantai sambil membaca novel sampai melonjak dari kursi dan berlari ke depan rumah. Kulihat mama yang membuka pintu dan hanya berdiam disana.
“Mah!, kenapa?” tanyaku sambil membantu menahan lengan mama yang menyenderkan tubuhnya ke pintu.
“kamu cepet panggil mbak Diana sana, bilang anterin mama ke rumah sakit, trus bawa tas coklat mama yang sudah ada deket tempat tidur dikamar!,” perintah mama
Tidak berfikir dua kali aku meninggalkan mama yang masih di pintu, langsung pergi dan memanggil mbak Diana tetanggaku.
“Assalamualaikum, mbak Dianaaa,” dengan sedikit berteriak. Kepalaku kekanan kekiri melongok ke jendela untuk mencari sosoknya. Walaupun keadaan darurat tidak berani aku langsung menerjang masuk ke dalam. Sekali lagi aku memanggil namanya. Kemudian muncullah mbak diana dengan berbaju kaos lengan pendek dan celana panjang, potongan pendek rambutnya masih agak berantakan sepertinya masih dengan seragam tidurnya. Wajahnya tersenyum menyambutku.
“Eh, kenapa gemeteran kayak cacing gitu?” tanyanya karena aku bergerak seperti orang yang sedang menahan ingin buang air kecil, tidak bisa diam.
“Mama mba!,” jawabku gugup “Mama minta tolong diantarkan ke rumah sakit sekarang!” lanjutku, rasanya benar-benar ingin buang air kecil jadinya untuk menghilangkan kepanikanku.
“Oh?!, sekarang ya?.. tunggu sebentar mbak ambil kunci mobil dulu,” kata mbak Diana yang mulai terkena setrum kepanikanku. Jadi ikut panik. “Dimana kuncinya?!” kata mbak Diana bertanya pada dirinya sendiri sambil celingukan. Kelihatannya mama sudah janjiaan dengan mbak Diana, karena saat aku hanya mengatakan mama ingin diantar, dan mbak Diana sudah langsung mencari kunci mobilnya.
“Teh, Kamu tunggu sama mamamu didepan rumah ya, mbak susul kesana,” jelas mbak Diana setelah mendapatkan kunci mobil yang ternyata terletak digantungan kunci di ruang tengah.
Mbak Diana keluar menuju garasi dan aku kembali ke rumah. Ingat perintah mama untuk membawa serta tas coklat yang sudah disiapkan sebelumnya. Dan aku langsung kembali menuju mama.
Aku menunggu didepan rumah bersama mama, Wajah mama tampak lebih pucat dan bulir-bulir keringat mulai bermunculan sebesar-besar jagung. Mama meringis menahan sakit. Dia meremas-remas tanganku yang sedari tadi memeganginya. Untung tidak lama kemudian mobil mazda merah milik mbak Diana sudah keluar dari garasi dan berhenti di depan rumah. Kemudian aku masukkan mama, duduk dikursi belakang dan aku disampingnya.

***

Dalam perjalanan ke rumah sakit, aku terus memperhatikan mama. Raut wajahnya bertambah pucat, keringatnya sudah tampak seperti orang yang habis jogging 3 kali putaran lapangan sepak bola. duduknya juga tidak tenang. Matanya sesekali menutup, menahan sakit yang rasanya datang dan pergi. Terlihat sekali mama mengatur nafasnya dan aku hanya bisa bilang “sabar ma, sebentar lagi sampai.” Memberinya semangat untuk bertahan. Mbak Diana juga sesekali melihat ke kursi belakang untuk sekedar mengecek keadaan. Wajahnya menyiratkan kekhawatiran. Rumah sakit yang dituju tidak jauh dari rumah kurang lebih 15 menit saja, tapi hari itu rasanya waktu berjalan sangat lambat. “kok tidak sampai-sampai sih,” dalam hati, Aku tidak tega melihat mama seperti itu.
Bangunan rumah sakit sudah terlihat, satu kali lagi belokan kekiri didepan sana sampailah di halaman rumah sakit. Sengaja Mbak Diana memarkirkan mobilnya didepan ruang UGD. Tanpa menunggu untuk berhenti total, aku langsung turun dari mobil dan langsung menuju ruang jaga suster, karena sebelum mobil sampai di rumah sakit, mama sudah berkata “teh nanti kamu langsung cari susternya ya.. bilang mama sudah tidak kuat!” Bukan hanya panik biasa tapi ini sudah panik tingkat dewa, seperti orang linglung aku mencari suster atau siapa saja yang berjaga disana. Ternyata jam 8 pagi adalah waktunya suster-suster di rumah sakit itu aplusan alias pergantian jam jaga dan ruang jaga tampak sepi dan kosong. Astagfirullah! mau menangis rasanya, tapi alhamdulillah entah dari mana keluar seorang yang berpakaian seragam suster dan langsung saja aku menghampirinya.
“Suster ayoo cepat! ibu saya sudah tidak kuat!,” kataku panik.
Setengah bercanda dan mungkin karena tidak tahu apa yang terjadi susternya hanya menjawab kepanikanku dengan,
“iya sebentar, masa saya disuruh terbang,” OMG!. Tak perduli sekeliling ku tarik tangan suster itu, walau sempat kaget tapi suster itu mengikutiku keluar ruangan dan aku mengarahkannya menuju tempat mama yang masih menunggu di dalam mobil. Tanpa di beritahu kemudian suster itu melongok kedalam mobil dan melihat mama yang sedang menahan sakit. Serta merta suster langsung memeriksanya.
“Sebentar saya ambil peralatan,” kata suster ikut agak panik setelah mengetahui kondisi pasiennya. Suster berlari kedalam ruang UGD. Cepat juga suster itu bertindak, tidak lama sudah datang lagi membawa peralatan. Suster itu bilang kepadaku “tunggu disini jaga supaya tidak ada yang melihat ya!” Suster kemudian masuk kedalam mobil dan aku dengan patuh berjaga diluar mobil.
Seorang satpam menyadari ada suasana yang berbeda pada mobil yang di parkir didepan ruang UGD, dia sempat melihat seorang suster masuk ke dalam mobil dan ada seorang gadis yang menunggu di samping pintu mobil seperti orang berjaga-jaga, melihat keadaan sekitar dengan wajah seperti orang yang kehilangan barang berharganya, bingung dan resah. Otomatislah antena ke satpamannya bekerja menaruh curiga. Maka mendekatlah dia. Sebelum benar-benar mendekat mobil. Aku sudah maju duluan.

“Pak jangan liat, ibu saya sedang lahiran!,” kataku sambil berusaha menghalangi satpam itu untuk melihat apa yang terjadi di dalam mobil. Beberapa saat satpam tetap bersikeras ingin melihat namun akhirnya satpam itu mundur teratur karena sekilas sudah melihat apa yang terjadi dan merasa yakin situasi tidak mengkhawatirkan. Akhirnya membiarkan suster didalam mobil menolong pasiennya.
Tak lama kemudian suster sudah menggendong seorang bayi mungil dan masuk kedalam rumah sakit, tapi mama masih didalam mobil. Tak lama lalu keluar 2 orang perawat laki-laki membawa brankar yang ternyata digunakan untuk mengevakuasi mama dari dalam mobil dan masuk ke rumah sakit.

Aku terdiam, masih merasa lututku mau copot dan detak jantungku berdenyut dengan cepat. Setelah mama masuk ke dalam ruang UGD, aku masih saja berdiri di dekat mobil, Lalu mataku tertuju ke wajah mbak Diana yang kemudian tersenyum melihatku. Aku balas dengan senyuman atau mungkin lebih tepat seperti ringisan. Mbak Diana ikut masuk ruang UGD menemani mama.
“Alhamdulillah,” ucapku lirih setelah merasa agak tenang. Lalu aku cek kursi belakang mobil mbak Diana, dimana ibuku melahirkan adikku yaitu anaknya yang ke 4. Tampak tertinggal mungkin yang disebut air ketuban, juga sedikit lemak, aku tidak melihat banyak darah tapi itu hanya perkiraanku saja tidak tau tepatnya. Satu hal yang terpikir adalah bagaimana membersihkannya. Mbak Diana mungkin malaikat yang dikirim Allah untuk membantuku yang tidak mengerti apa-apa mengenai ini semua untuk mendampingi mama, saat melahirkan pada diusianya yang sudah tidak muda lagi. Ya.. diusianya yang ke 42!. Sungguh keajaiban dan anugrah betapa mama diberi kemudahan dan begitu lancar saat melahirkan. Atau mungkin terlalu lancar sehingga melahirkan di dalam mobil yang terparkir di depan ruang UGD.

***

“Yuk masuk!,” kata mbak Diana saat melihatku masih saja berdiri dekat mobil. Sesudah dia mengunci mobil lalu menuntunku. Aku hanya diam mengikutinya. Didepan ruang tunggu UGD Mbak Diana menyuruhku duduk dan dia duduk disampingku. 
“Sudah tidak usah dipikirkan, gampang kok nanti dibersihkan,” kata mbak Diana seperti bisa membaca dengan tepat apa yang terlintas dalam benakku.
“Hehe iya mbak Di, Trimakasih banget udah nganterin mama,” kataku
“iya teh, sama-sama dan selamat ya kamu dah punya adek baru,” balas mbak Diana sambil mencandaiku dengan lirikan matanya “Sekarang mbak pulang dulu ya, mau berangkat kerja dan tadi juga sudah pamit sama mamamu,” kata Mbak Diana, “Oh iya, tadi papamu juga sudah dihubungi, mungkin saat ini sedang dalam perjalanan pulang,” lanjut mbak Diana kemudian. Mbak Diana adalah anaknya teman mama yang juga tetangga kami, dia baru lulus kuliah dan sudah bekerja di perusahaan konsultan menjadi translater Bahasa Inggris.

***

Tinggalah aku sendiri duduk didepan ruang UGD dan tidak tahu apa yang harus aku lakukan.
Tak lama kemudian keluarlah suster dan mengatakan kepadaku, bahwa mama sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Namun bayinya masih di periksa lanjutan dan setelah selesai baru akan diantarkan ke kamar dimana mamaku dirawat. Dengan sisa rasa keterkejutan atas peristiwa lahirnya adikku yang begitu mendadak namun membahagiakan, aku berjalan dengan cepat ke ruang perawatan yang disebutkan oleh suster tadi.
Sampai diruangan aku lihat mama terbaring lemah, tapi wajahnya sudah tidak lagi pucat seperti di mobil. Aku masuk langsung, senyum melihat mama. Lalu menghampiri dan menciumnya.
“Sudah lihat adekmu?” tanya mama
Aku membalas senyumnya “Belum, tapi nanti mau di bawa kesini,” jawabku.
“iya, tadi mama sudah liat tapi sekarang dibersihkan dan diukur dulu,” jelas mama.
Tak lama kemudian suster membawa seorang bayi mungil berbalut kain berwarna merah muda dalam gendongannya dan meletakkannya dalam box yang sudah disiapkan disebelah tempat tidur mama.

Kulihat adik baruku, kata mama dia perempuan, kulitnya kemerahan, rambutnya tidak banyak, ada bulu-bulu halus disekitar keningnya, matanya masih tertutup tapi mulutnya bergerak-gerak sepertinya ingin menyusu. Aku teringat saat mama dinyatakan hamil, dia begitu resah karena usianya yang tak lagi muda. Rasa malu dengan tetangga juga kekhawatiran akan persalinan membuatnya tidak keluar dan mengurung diri di dalam rumah. Padahal yang ku tahu mama paling senang mengikuti berbagai kegiatan sosial bersama ibu-ibu tetangga di lingkungan rumah. Semua anggota keluarga dan aku sendiri tidak mempermasalahkan kehamilan mama, senang-senang saja akan punya adik lagi walaupun nantinya usia kita terpaut sangat jauh yaitu dua puluh tahun. Tapi akhirnya mama bisa menjalani kehamilannya lebih santai dengan dukungan keluarga.

Mama adalah seorang ibu yang sudah berpengalaman mengingat anaknya sekarang sudah 4 orang. Beda usia sepuluh tahun dengan anak yang sebelumnya tidak membuat mama jadi canggung saat akan memegang bayi lagi. Hati-hati ia menarik box tempat adikku dan mendekatkannya dengan tempat tidur. Mengangkat adikku dengan perlahan lalu mendekatkan ke dadanya. Mama mengajarkan adik untuk menyusu dengan benar, agar Asi-nya bisa sampai di mulut adik dan mama merasa nyaman saat menyusuinya. Bagiku itu adalah pemandangan yang sangat mengharukan. Aku melihat sendiri betapa mama menahan rasa sakit dan juga menahan agar adik tidak lahir saat dalam perjalanan. Mungkin adikku paling kecil ini sudah tidak tahan ingin melihat dunia itulah mengapa akhirnya mama melahirkan di dalam mobil yang parkir dihalaman rumah sakit dan tidak sanggup berjalan masuk ke ruang persalinan. Alhamdulillah diberi kemudahan. keduanya dalam keadaan sehat wal’afiat. Dan bayi mungil itu dipanggil “Ara”.


#ODOP#Hujan di Februari membara^^# hari ke 6