Selasa, 01 Maret 2016

MENULISLAH !

Posted by cuap-cuap ratih on 00.44 with 4 comments
Di era digital seperti saat ini, banyak media yang dapat kita gunakan untuk menulis. “What’s on your mind?” Tanya si facebook, untuk mengungkapkan apa yang kita pikirkan atau yang sedang kita rasakan. Maka muncullah update status dari yang jelas arti dan maksudnya seperti puisi, penggalan cerpen, bahkan juga berita-berita terkini, Cara memasak makanan beserta resepnya, petuah-petuah, opini dan sebagainya. Sampai status tidak jelas apa yang ingin diutarakan misalnya hanya terdiri dari dua tiga kata, tapi paling tidak mereka telah menulis. Semua itu dapat kita baca disana.

Kegiatan membaca juga ada karena tulisan. Dimanapun itu kita dapat membaca selama ada tulisan. Sesederhana apapun suatu tulisan asalkan itu untuk kebaikan tentunya akan membawa manfaat. Ada pelajaran atau ilmu yang terkandung dalam tulisan itu. Minimal untuk diri sendiri.

Seandainya tidak ada yang menghimpun Firman-Firman Allah SWT dalam tulisan, tentu saat ini kita tidak mempunyai yang disebut mushaf Al quran karena kita merupakan umat yang tidak lagi sempat bertemu Nabi Muhammad SAW. Seandainya tidak ada yang menghimpun Hadits-hadits, dari setiap perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW. Darimana kita dapat gambaran detail sejarah dakwah Rasul. Meskipun Allah mampu memelihara kesemuanya.

Menulis untuk mengobati jiwa. Banyak yang menulis hanya sebatas ingin dapat mencurahkan isi hati, untuk melepaskan uneg-uneg yang mengganjal didada namun tidak memiliki teman yang benar-benar dekat. Atau memang hal rahasia yang tidak dapat diceritakan kepada orang lain.

Menulis untuk mengikat ilmu. Sesungguhnya manusia tempatnya lupa, maka jika dia tidak bersemangat untuk mengulang dan mereview pelajaran yang telah didapat, maka ilmu yang telah diraih bisa hilang sia-sia atau dia lupakan (kitabul’Ilmi hal 62). Seumpama Ilmu adalah buruan sedangkan tulisannya adalah pengikat. Kalau buruannya sudah didapat tentu sayang bila tidak diikat dan dibiarkan pergi lagi.

Menulis untuk menyampaikan pesan. Pesan merupakan pemberitahuan, kata atau komunikasi yang terjalin. Pesan verbal dapat disampaikan dengan lisan tetapi untuk yang non-verbal, salah satunya dapat digunakan tulisan. Sebelum ada handphone dahulu kita bertukar kabar atau pesan dengan menggunakan surat. Sekarang dapat menyampaikan pesan dengan lebih cepat. Yang harus diperhatikan adalah penulisan dan kalimat santun yang digunakan.

Menulis untuk merekam sejarah. Apa yang kita ketahui tentang kemerdekaan Indonesia? kehebatan para pemuda dan pejuang merebut dan memproklamirkan diri saat terjadi kekosongan kekuasaan. Momentum yang sangat tepat dan cepat. dan kemerdekaan itu dapat kita rasakan saat ini. Kita dapat mengetahui kronologi detik-detik kemerdekaan, salah satunya dari tulisan.  Dengan menulis dapat mengarungi ruang dan waktu juga menghubungkan rangkaian kejadian.

Menulis untuk amar ma’ruf nahi munkar. ”Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR.Bukhari). Sebagian merasa, tidaklah mudah dalam menyampaikan ayat dari Al quran ataupun Hadits secara verbal, walaupun hanya satu ayat karena merasa dirinya bukan ustadz dan ustadzah. Dengan sebuah tulisan kita dapat mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk bagi masyarakat. Merubah pola pikir pembacanya atas alasan yang agung.

Menulis untuk menyemangati. Kisah inspiratif dapat memotivasi dan memberikan semangat untuk kita lebih banyak bersyukur dan berpikiran positif. Seburuk apapun kondisinya, tetap berjuang. Kisah inspiratif menyiratkan bahwa kondisi kita mungkin lebih baik dan itu harus banyak bersyukur. “Hidup tidak mudah bagi orang yang mempunyai mimpi”

Menulis untuk berbagi. Ilmu yang sudah di dapat lalu di ikat dengan tulisan. Tidak akan bermanfaat ilmu itu bila tidak berbagi dengan yang lain. Karena yang dapat menolong kita setelah tiada adalah ilmu yang bermanfaat. Dengan menulis kita dapat berbagi pengetahuan apapun, juga berbagi yang lain.

Menulis untuk keabadian. Meyakini bahwa suatu tulisan juga dapat merubah pandangan dan pola pikir maka dengan tulisan juga dapat merubah suatu peradaban, itu bukan hal yang mustahil. Menurut Proggrame for International Student Assesment (PISA) Indonesia menempati urutan 57 dari 65 negara yang diteliti dalam kemampuan membacanya. Membaca dan menulis berbanding lurus. Maka dengan banyaknya tulisan yang beredar semoga dapat memacu Indonesia menjadi negara pembaca yang lebih baik dari sebelumnya.
Materi akan habis, harta akan menipis tetapi ilmu yang di tulis akan tetap Berjaya, bahkan tertoreh bukan hanya untuk saat ini tetapi untuk masa yang akan datang. Dan kita akan menjadi bagian dari sejarah.

“Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan sejarah” (Pramoedya Ananta)
Begitu banyak alasan yang dapat diungkap “mengapa harus menulis?” sehingga bagi saya tercipta pernyataan sebaliknya “mengapa tidak menulis?”
Bagi saya menulis merupakan panggilan Allah, merupakan sarana saya “menyampaikan walau satu ayat” agar mencapai keridhoan dan dihitung sebagai amal untuk bekal di kehidupan selanjutnya.

 Demikian

 Sumber gambar:www.merdeka.com














4 komentar: