Kau tau, saat jingga adalah saat memulai hari yang baru.
Jingga memudarkan sendunya kegelapan.
Menyungingkan senyum diwajah pencari kebahagiaan.
Yang kumaksud, dia jingga sang mentari.
Dia membiaskan warna-warni dalam hidup.
Tidak saja tawa tapi juga saat meratapi nyeri dihati.
Saat hujan aku bisa sangat merindukannya, ingin memeluk erat dalam dekapan.
Tapi jingga membuatku kecewa selalu saja menghindar dan mengacuhkan.
Takdir memang akan menang, akupun tak ingin berjanji.
Aku hanya berdoa takdirmu dan takdirku adalah satu.
Suara hatiku tergantung dilangit merambat dalam tiupan angin. Laut pun tidak bisa diam ingin menyampaikannya padamu, jingga.
Aku memang awan hitam, tak bolehkah ku mencintaimu?
Kasihku mungkin tak sampai.
Jiwaku pun terdiam.
Telah tiba saatnya aku pergi.
Membiarkanmu menepis kelam.
Bercahayalah jingga, hingg kau puas.
Rasa sakit yang kurasa adalah milikmu.
Meski pelangi tak terlukis.
Sayangku dan sayangmu akan melengkapi untuk hari yang lebih manis.
***
Jingga
Posted by cuap-cuap ratih on 13.58 with 5 comments
Related Posts:
SAYAP Selalu saja menerima kekalahan. Apa aku yang salah? Rasa ini memenjarakan jiwaku. Terlalu lama terdiam. Panggilan itu terdengar dari jauh dan saat kuberbalik dia menghantam tubuhku. Aku ingin berlari. Menenggelamka… Read More
Pernikahan kedua"Sudah sejak kapan abang..." kalimat itu tergantung begitu saja, aku tak sanggup untuk bertanya. Tapi sekuat tenaga aku ingin mengatakannya. "Sudah sejak kapan abang menikah dengannya?" "Jauh sebelum abang menikahimu" jawaban… Read More
Bekal Menjadi Seorang Ibu Dalam hidup ini, banyak dari sikap saya yang sangat saya sesali sekarang salah satunya seperti memasukkan anak lelaki saya ke sekolah pada usianya masih sangat muda. Hanya Karena kakak ipar kebetulan memi… Read More
Belajar AgamaBelajar Agama Kalimat "Di dunia, kalau salah pakai baju masih bisa ganti tapi kalau salah agama bagaimana mau ganti, tahunya sudah di akhirat sudah terlambat untuk bertobat" Deg.. kalimat ini dulu benar-benar menggugah saya… Read More
Bukan Milikmu Dewo: “Aaah, gagal lagi!” Bimo: “Apa yang gagal lagi? Datang-datang melempar kesal gitu.” Dewo: “Aku sudah mengeluarkan uang untuk mengurus ini itu, tapi ternyata proyek itu gagal Karena peraturan pemerintah yang baru dik… Read More
Asikk bunda Ratih berpuisi nih yee, suka 😍😍
BalasHapusHihi alhamdulillah..
HapusAsikk bunda Ratih berpuisi nih yee, suka 😍😍
BalasHapusRomantis. Sayangku dan sayangmu, saling melengkapi. 😄
BalasHapusEaaa eaaa.. hehehe
Hapus