Pagi-pagi, kami sudah nongkrong di warteg Umi tidak jauh
dari Kantor Kesehatan Pelabuhan yang ada di Halim Perdana Kusuma, cari sarapan.
“Bang kalau bisa kembali di masa lalu, saat umur 27 tahun
apa yang pingin dilakukan?”
“Mmmm… kenapa?”
“Ga papa, tanya aja.”
Iseng banget orang lagi makan ditanya sesuatu yang tidak
ada ujung pangkalnya. Salahnya sendiri tidak mendapat jawaban yang jelas, malah
balik ditanya. Tenyata pertanyaan sambil lalu itu tidak berefek apapun nyatanya
nasi beserta teman-temannya tetap dimakan sampai habis, kirain bakal kepikiran
gitu. Sarapan apa lapar bang?
Kalau bilang ada 27 impian yang ingin aku wujudkan kamu
percaya ga? Kenapa harus 27? Ada apa dengan angka 27? Keramat ya? Kamu tau, itu
terdiri dari angka 2 dan 7 jika ditambah menjadi Sembilan yakan? Hubungannya
dengan 27 impian? Sama sekali tidak ada! Hanya saja 27 itu angka yang indah,
betul?
Banyak manusia berusaha menjalani usianya dengan biasa
saja, aku salah satunya. Karena kalau kebanyakan gaya, ribet hidup lo!
Begitulah rata-rata orang berkata. Maka hidup bagiku hanyalah rutinitas semata.
Bernafas, makan, tidur dan buang air. Dulu begitu pikirku, ternyata itu tidak
membahagiakan, lalu mengapa tidak menjadikannya luar biasa? Tidak perlu
membandingkan dengan hidup orang lain juga sih. Cukup bahwa hidup kita adalah “milik
kita” dan itu hal yang luas biasa.
27 pada usia hanya aku lewati satu kali, sekarang sudah 27
plus sedikit masih diberi nafas untuk berada didunia ini. Pikirkan yang
positifnya aja, Alhamdulillah. Kembali ke usia 27, aku tidak menyesal dengan
apa yang sudah menjadi jalan hidupku banyak bersyukur malah. Diusia itu aku
telah berkeluarga dan memiliki satu anak, suami yang mengasihi meskipun aku
tidak memiliki jenjang karir.
Aku hanya bisa berharap dapat menjalaninya dengan lebih
ikhlas, lebih bersungguh-sungguh dan lebih baik. Menemukan apa yang terpenting
dalam hidup di dunia ini. Tersadar apa yang dialami adalah bekal untuk
menjalani hidup setelahnya. Tidak menyesal merupakan bentuk rasa syukurku. Sekarangpun
masih banyak cita-cita yang ingin diwujudkan. So what? Boleh ajakan?
“Karena hidup terus berjalan saat kita rencanakan
ataupun tidak, maka lakukanlah yang terbaik” -RDK-
#teruntuk teman yang tinggal nun jauh disana Sabrina Anggraeini Lasama, meski terbentang jarak teriring doa
yang terbaik dariku 😊 kiss 'n hug.