“Setiap orang yang lahir di dunia
ini, terlahir dengan berkah yang akan bermanfaat bagi dunia. Janganlah bersedih.
Pasti ada alasan mengapa kamu dilahirkan. Kamu hanya harus menemukan alasan itu”
Dari ratusan juta sperma yang
datang pada sebuah ovum, yang paling kuat, paling cepat dan paling hebat, hanya
satu itulah yang dapat hidup dan berkembang. Jadilah dirimu. Maka memang dirimu
adalah pilihan.
Merasa tak berdaya, kurang pintar,
kurang cantik, kurang tinggi, kurang putih, tidak keren, tidak wow, itukah yang
kamu rasakan sekarang?
Coba lihat adakah kamu memiliki
mata yang dapat melihat berbagai warna di dunia, kalaupun hanya warna hitam dan
putih dapatkah kamu melihat alam yang penuh dengan pesona? Langit yang luas, mengalirnya
air di sungai, hamparan padang rumput, bunga bermekaran, berbagai jenis hewan,
matahari bersinar dan kamu merasa hidup. bukankah itu yang lebih penting?
Sadarilah dunia hanya tempat
singgah. Bagaimana, kapan dan di mana kamu dilahirkan, siapa orang tua mu
adalah takdirmu. Tak bisa kau merubahnya. Syukuri dan syukuri selalu keadaanya.
Itu akan membuatmu menyadari siapa dirimu. Kakimu akan tetap berpijak di bumi. Karena
mungkin yang hebat itu orang tuamu bukan kamu atau hanya mereka yang pecundang
tapi bukan dirimu. Jangan hancurkan dirimu karena mereka.
Bangkit dan nikmati tiap hela
nafas dalam tubuh, meski mungkin usiamu tinggal hari ini. Berfokuslah kamu
hanyalah hamba yang harus menyembah Tuhan yang telah menciptakanmu. Setiap detik
ucapkanlah rasa syukur atas keberadaanmu di dunia. Itulah tanggung jawabmu.
Masa lalu biarlah menjadi masa lalu hapuslah dengan tobatmu maka Dia akan mengampunimu,
kamu tahukan Dia itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Maka yang terpenting
adalah hari ini berbuat yang terbaik.
***
Kau sebutkan semua kejahatan yang
kau tau, aku sudah pernah melakukannya. Itulah mengapa aku disini sekarang,
hidup dibalik jeruji. Manusia lain telah menghakimi perbuatanku yang merugikan
mereka, aku terima dan mungkin juga berterima kasih. Pada akhirnya
menghantarkan aku mencapai hidayahNya. Tuhan tidak menghakimiku dengan jalan
yang telah kutempuh ini, bahkan Dia telah menuntunku menuju kasihNya yang Maha
Lembut. Bahkan ruang sempit dan dingin ini selalu terasa hangat bila aku
mengingatNya.
Wajah dan tubuhku begitu baik, kau
tak akan sangka aku yang melakukan semua perbuatan buruk itu. Tapi apa artinya
itu hanya darah dan daging, semua akan musnah dimakan bakteri yang mahluknya
saja tidak bisa kau lihat dengan kasat matamu.
Tak perlu kau ikuti langkahku untuk
mendapatkan hidayahNya, cukup pikirkan mengapa jantungmu bisa berdetak,
merasakan darah yang mengalir dalam tubuhmu, merasakan seperti akan mati bila
beberapa saat kau menahan nafasmu. Tak cukupkah aku sebagai pelajaran untukmu,
tak perlu kau sendiri yang mengalaminya. Cukup aku saja. Kembalilah pada
fitrahmu. Aku tunggu.
#Ramadhan penyuci jiwa #back to Allah