Perasaan.. yang namanya debat suruh dihindari apalagi yang namanya debat kusir.
Perasaan.. kalau debat itu hanya memperuncing perbedaan. Padahal seharusnya bersatu untuk membangun. Yang ngatur manusia yang diatur juga manusia, permasalahan selesai dengan win-win solution ini yang namanya demokrasi.
Perasaan.. debat sudah seperti acara cerdas cermat tapi tidak ada jawaban benar atau salah jadi tidak ada penambahan nilai.
Perasaan.. perasaan.. oh perasaan.
Namanya juga emak-emak ye. Mikir juga pake perasaan.
Untuk memilih pemimpin memang tidak mudah. Sudah sering nih emak milih pemimpin maklum umur dah banyak kedaftar terus buat milih. Suara emak kadang terwakili kadang juga tidak. Kan yang emak pilih belum tentu jadi pemimpin. Dan pemimpin yang terpilih punya solusi untuk menyelesaikan permasalahan daerah yang dipimpinnya.
Jadi kalau ditanya bagaimana cara memilih pemimpin?
1. Agamanya Islam. kenapa? Karena sama dengan agama emak. kalau pemimpin takut terhadap Tuhannya dia tidak akan berlaku dzolim terhadap makhluk ciptaanNya. Idealnya sih begitu. Apa lagi sudah diatur dalam Al quran. Ngeri ah.. kalau ga patuh sama Allah. Lihat surat Al maidah ayat 51.
2. Amanah.. gimana liatnya? Yang di calonkan biasanya orang yang sudah biasa memimpin jadi bisa tuh liat dari model kepemimpinannya. Tak kenal maka tak sayang jadi aktif cari tahu siapa mereka. Terutama amanah untuk urusan kepentingan rakyat.
3. Dapat dipercaya.. ucapan dan perbuatannya harus seiring sejalan. Kalau tidak yaa.. namanya munafik dong. Masa iya mau dipimpin sama orang begini. Kalau bisa yang bicaranya lemah lembut juga mendamaikan. Adem deh rasanya.
4. Bisa menyatu dan bekerja sama dengan berbagai pihak. Lihatnya dari bagaimana pemimpin itu dapat diterima oleh semua warganya jadi walaupun ada banyak kepentingan tapi selama kepemimpinannya bisa diterima, tentu semua pihak dapat mencapai kata kesepakatan.
Belajar dari pengalaman yang selama ini seringnya menghadapi pilihan yang sulit. Manusia tidak ada yang sempurna begitu pula dengan pemimpin. Minimal memilih pemimpin yang bisa sesuai hati nurani.
Nah itu cara memilih versi emak. Bagaimana memilih pemimpin versi kamu? Bukan hanya karena faktor suka ya udah pilih "dia" aja karena aku suka.
#smillleee :D bukan warga jakarta sih.. tapi perduli, bolehkan?
Perasaan Emak Tentang Debat Cagub DKI 2017
Posted by cuap-cuap ratih on 18.17 with No comments
Related Posts:
Refreshing bubur kacang ijo Tidak tahu kenapa waktu beli sayur kemarin, begitu melihat si kacang ijo tercetus mau buat bubur kacang ijo sepertinya naluri saja, tapi tidak langsung diolah pada hari itu. Untuk mendapatkan bubur kacang ijo yang efektif da… Read More
Ingin Berdamai Kutahan lagi air mata ini. Sampai terkepal jemari. Kuterima semua perlakuanmu. Luapkan saja marahmu nyatanya aku tak perduli bila itu sebenarnya untukku. Katakanlah yang ingin kau katakan. Tak perlu ditahan. Tenang s… Read More
Cinta Tanpa Syarat Minggu ini gantian jadwal ujian kenaikan kelas buat anak-anak sekolah menengah pertama terutama kelas tujuh dan delapan. Atmosfir yang dirasakan lebih serius dan lebih berat bebannya. Mungkin karena jenjangnya sudah lebih ti… Read More
Membuat Keputusan Pernah tidak kamu membuat keputusan? Pastilah setiap orang akan selalu membuat keputusan dalam hidupnya. Setiap hari ibu kita pusing mau memasak menu apalagi untuk keluarganya, para pekerja bingung mau pakai baju apa untuk k… Read More
Godaan Setan Aduhhh maluuu deh rasanya! Ketika banyak orang yang menghindari hutang, saya malah dengan enteng berkata “Hutang dulu deh, besok bayarnya double” ini tentang hutang tulisan. Padahal masih bisa dipaksakan untuk menulis bila a… Read More
0 komentar:
Posting Komentar