“Keyakinan baru” menceritakan
penantian panjang seorang wanita yang kini telah berakhir. Penantian selama 8
tahun dalam menunggu tanpa kepastian. Cerita disini tampak menggantung dan
penuh misteri. Karakter laki-laki maupun wanitanya tidak terdeskripsi dengan
jelas, lebih berfokus kepada tema penantian. Saya merasakan kesedihan si wanita
saat mengutarakan perasaannya namun harus memilih untuk terus dapat melanjutkan hidup.
Saya sedikit merasa ada keganjilan, pada bagian akhir dimana laki-laki
bereaksi atas pernyataan wanitanya, tanpa ada sepatah kata dan sedikit ekspresi.
Membuat saya bertanya penantian apa yang diharapkan terjadi dalam hubungan
mereka, karena dari awal cerita laki-lakinya sudah bersikap acuh dan dingin. Begitu
sedikit mengenai review cerpen ini.
Tugas kali ini lumayan berat buat saya. Pernah tahu anak balita belajar
jalankan? Nah seperti itulah saya dalam menulis sebuah cerita fiksi, belum bisa
dan masih tertatih, tapi sudah mau menilai karya orang lain namun dengan demikian saya berharap
dapat belajar lebih banyak lagi.
Saya menyebutkan sebuah fiksi itu bagus atau tidak adalah dengan
merasakan apa yang penulis rasakan dan ingin sampai. Kalau berhasil berarti
bagus ceritanya. Saya dapat membayangkan melalui deskripsi tempat, karakter,
konflik yang ada atau ya.. itu tadi berdasarkan perasaan.
Menulis katanya Tere liye adalah, pertama tidak ada aturannya, kedua kalau
masih bingung lihat aturan yang pertama. Bebaslah dalam berekspresi. Karya Estina
juga memiliki keunikannya sendiri, khususnya “Keyakinan baru” ini bila dapat dideskripsikan
lebih dalam mengenai hubungan keduanya, tentu pesan yang ingin disampaikan jadi
lebih jelas.