Ujug-ujug saya terdampar di sini, padahal
awalnya saya masuk ke komunitas menulis. Di sini maksudnya adalah komunitas
belajar yang bertujuan agar kita bisa berjualan
atau menjual sesuatu baik itu barang
atau jasa. Nyasar yang beruntung atau beruntung karena nyasar, yang mana aja
deh karena ini (berjualan/berdagang/berniaga) merupakan ketrampilan yang harus
dimiliki. Kenapa?
Sadar
atau tidak setiap kita sudah menjadi bagian siklus perdagangan atau aktifitas
jual beli. Kalau tidak jadi penjual ya jadi pembelinya, karena banyak kebutuhan
yang tidak dapat kita hasilkan sendiri. Kita menukarkan uang yang kita punya
dengan bermacam-macam benda atau jasa.
Sekarang melihat di manakah kita akan
berdiri. Bisakah seratus persen menjadi penjual atau seratus persen menjadi
pembeli, ternyata tidak juga ya.. walaupun kita kerja di kantor, kita tetap
turut menjual yaitu tenaga kita, keahlian kita yang perusahaan tukar dengan
uang yang kita sebut gaji. Dimana waktu dan jumlahnya mungkin sama setiap bulannya.
Ingatkah saat kita mengirimkan lamaran yang
berisi rayuan yang ditujukan untuk perusahaan yang sedang kita lamar? Isinya tentu
kebaikan, keunggulan, alasan mengapa perusahaan itu harus menggunakan tenaga
ahli kita betul tidak? Nah itu menjual juga namanya.
Balik
lagi mengenai penjualan atau berdagang atau berniaga. Hal ini sudah dilakukan
sejak manusia menjadi makhluk sosial (mengerti uang maksudnya). Jiwa berdagang
sebetulnya sudah ada dalam diri setiap orang hanya kadang tidak diasah dan tertimbun
begitu saja dengan banyak hal. Apalagi pola asuh feodal yang menitikberatkan
menjadi pegawai dibandingkan dengan menjadi pedagang. Tidak ada yang salah
juga, setiap manusia akan ada porsinya masing-masing.
Selain
kamu yang katanya punya cita-cita sebagai penulis, harus selalu mengasah
tulisanmu. Ternyata mempunyai ketrampilan menjualpun sangatlah mendukung. Personal branding pernah dengar? Makanan apa
itu?
Buat penulis ini penting. Kata abang saya
Bang Syaiha namanya. Jadi penulis itu tidak mudah “Bagaimanapun, penerbit
adalah perusahaan dan profit oriented.” Selain naskah yang bagus. Diharapkan
penulisnya juga dapat mempromosikan bukunya itu, sehingga mencapai best seller.
Pencitraan diri, mengenalkan diri dalam
lingkungan yang terkait. Saat sebuah nama disebutkan orang lalu akan dapat
dengan segera mempresepsikan orang yang memiliki nama itu. Tentunya citra yang
positif. Membangun personal branding yang bagus dan positif itu tentunya harus eksis. Menampilkan diri dalam setiap
kesempatan. Kalau di media sosial bisa pakai fb, tweeter, blog, fanpage dan
lain sebagainya. Apakah kamu sudah eksis? Tulisannya bukan foto narsis ya. Menulis
setiap hari itu eksis juga lho!
Bahkan ada seorang teman yang menyarankan
untuk buat semacam portofolio perjalanan kepenulisan. Padahal aku berargumen
belum punya apa-apa yang bisa di masukkan dalam portofolio itu, tetapi teman
itu menyatakan, justru dari awal harus dibuat agar kita sendiri jadi terpacu
untuk memantaskan diri memberikan citra positif dalam portofolio (Digital) kita dengan bekerja lebih
pintar dan lebih konsisten.
Promosi itu bagian dari penjualan juga. Jaman
sekarang katanya lebih mudah untuk menjual. Perkembangan teknologi mendukung
untuk itu, penjualan dengan sistem online. Mau tidak mau suka tidak suka kita
harus mengikuti arusnya, namun harus tetap memegang prinsip perdagangan yang jujur
dan terbuka.
Nah ada beberapa Ntips nih yang diberikan
dalam grup saya, stttt bacanya pelan-pelan ya.. santai aja tidak usah
buru-buru. Lalu praktekkan
Ntips #1
Sampaikan salam dan doa dengan tulus dari hati saat berniaga
dengan calon konsumen. Tuliskan kata-kata yang baik, selipkan doa indah untuk
konsumen dan niatkan ibadah dalam segala aktiftas. Segala perbuatan akan
kembali kepada yang berbuat. Maka Perbuatan baik kita juga akan kembali kepada
kita.
Ntips #2
Kuncinya adalah DISIPLIN
1.
Membangun Jaringan (networking)
2.
Sharing yang positif
3.
Melakukan personal selling
4.
Perbaiki diri dan tingkatkan ibadah
Berdagang itu seni, bukan ilmu pasti. Tergantung
situasi dan kondisi juga konsumennya. Kita sendiri yang harus menemukan
formulanya. Praktek, pengalaman membuat kita akan semakin baik. Practice makes perfect!
0 komentar:
Posting Komentar