Abang-abang favorit selain abang sayang ada juga abang sayur. Sudah menjadi
rutinitas setelah mengantar anak-anak pergi sekolah mampirlah ke abang sayur
dengan gerobaknya yang ngetem, sengaja menunggu ibu yang mau belanja.
Selagi melihat-lihat bahan sayuran dan belum memutuskan akan memasak apa
hari ini, datanglah seorang ibu dengan senyum sumringahnya dan tentu saja
tujuannya ingin berbelanja sayuran dan teman-temannya. Kebetulan aku mengenal
sosoknya, ialah tante Ana. Usianya hampir sama dengan ibuku tapi aku tidak
merasa sungkan untuk berbicara dengannya. Pembawaannya memang rame, saat aku
bicara satu kalimat tante ana sudah berbicara beberapa kalimat. Seperti pagi
ini. Dengan lancar ia menceritakan mengenai cucunya yang sudah berusia dua
tahun tetapi belum dapat berbicara.
Mungkin karena mengetahui aku pernah menjadi terapis untuk anak-anak yang
mengalami autisme, Tante Ana tanpa ragu mengungkapkannya padahal ada ibu-ibu
lain yang sedang memilih bahan untuk memasak.
Sehingga apapun yang Tante Ana bicarakan tentu terdengar oleh ibu-ibu
itu dan juga abang sayurnya. Lucunya ada beberapa ibu yang juga menimpalil dan
memberikan opininya. Tante Ana menyesalkan anaknya yang kurang aware atas
kondisi cucunya itu. Tante Ana mungkin tidak pernah melahirkan seorang anakpun tapi
sudah bertahun-tahun merawat anak dan cucu dari suaminya yang sekarang begitu
cerita tante Ana padaku.
Aku bisa merasakan kalau tante Ana ini memiliki pengetahuan yang cukup
luas dengan alasan-alasan yang diungkapkannya. Tante Ana menasehatiku agar
lebih baik lagi dalam mengawasi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak karena
zaman sekarang lebih ngeri dibandingkan masa-masa lalu. Teknologi internet dan
smartphone begitu lekatnya diantara anak-anak yang kedua orang tuanya bekerja
dan si anak hanya di awasi oleh seorang pengasuh. Anak yang berusia 4 dan 6 tahun
lebih mahir memainkan ipadnya dibanding neneknya, begitu keluhannya.
Meskipun hanya obrolan pagi ditukang sayur apa yang Tante Ana sampaikan
banyak benarnya. Aku mengangguk-angguk setiap pernyataannya yang menurutku benar.
Ternyata disini juga bisa menjadi ajang belajar dan silaturahim antar tetangga, walaupun
tidak terhindarkan ada juga yang membicarakan tetangga lainnya, seperti dalam
sinetron-sinetron itu.
Kedewasaan di perlukan untuk memilah informasi mana yang perlu dan tidak
perlu, sehingga saat bicara gossip kita tahu bagaimana harus bersikap. Kasih
sekilas senyuman dan pura-pura memilih sayuran dan teman-temannya. Cepat memilih
bahan, di bayar lalu langsung pergi dari situ.
#menulis
setiap hari #Ilmu bisa di dapat dari siapa saja, mana saja, kapanpun juga
0 komentar:
Posting Komentar