Rabu, 17 Februari 2016

Untuk Hari Ini

Posted by cuap-cuap ratih on 22.49 with 2 comments
“Wahai anakku, dirimu adalah amanah yang Allah berikan kepada kami dan suatu saat kami pasti dimintai pertanggungjawabannya”.

Mensyukuri kehadiranmu menjadikannya lengkap indah hidup kami. Dirimu tidak saja membawa kegembiraan tapi juga membawa ujian. Allah mengijinkan kamu tinggal bersama kami dengan syarat, kami harus membimbingmu menjadi hamba yang shaleh dan bisa menjalani hidupmu sesuai fitrah yang lurus.

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah) sampai lidahnya bisa berbicara. Kedua orang tuanya lah yang menjadikan anak tersebut, Yahudi, Nasrani atau Majusi.” (HR. al-Baihaqi dan ath-Thabrani)

Bahkan diri kami sendiri terkadang lalai dan khilaf tapi dengan begitu lembutnya Allah yang menyuruh dirimu untuk berbuat baik kepada kami, terutama kepadaku yang telah mengandungmu selama sembilan bulan. Itu tak seberapa karena Allah memang menciptakan begitu. 

Karena kealfaan pikiranku terkadang perbuatan dan kata-kata yang ku ucap sering menyakitimu, Maafkanlah!

Ibumu ini hanya manusia biasa, namun akan kukatakan hal yang sama dengan yang Lukman katakan kepada anaknya

“Hai anakku, Janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (Qs. Lukman:13)

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu (Qs. Lukman:14)

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian Hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Qs. Lukman:15) 

“Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) sebesar biji sawi dan berada dalam batu atau dilangit atau didalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui”. (Qs. Lukman:16)

“Hai anakku, Dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)”. (Qs. Lukman:17)

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Qs. Lukman:18)

Dan Sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkan suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruknya suara ialah suara keledai. (Qs. Lukman:19)

“Selamatkanlah kami ini dengan do'amu wahai anakku”.

Kami tidak perduli apa pekerjaanmu asalkan halal, asalkan Allah Ridho. Tidak penting kedudukanmu didunia.  Yang terpenting di mata Allah. Tak perlu kau pikirkan tinggal dimana kami saat tua itupun bila Allah menghendaki kami masih tinggal bersamamu. Kami selalu bersyukur asalkan kamu tetap menyayangi kami. Ketaatanmu pada Ilahi adalah arti keberadaan kami. Kami tidak menuntutmu untuk balas budi karena Allah sudah menyiapkannya, tak perlu khawatir. Tumbuh berkembanglah dalam iringan untaian dzikir padaNya.

Ingat saja yang sudah kami katakan, bila kau lupa buka kembali Al quranmu dan lihatlah juga apa yang telah Lukman katakan kepada anaknya.

 Ini yang kami katakan untuk hari ini. Besok kamu baca lagi ya..  Salam sayang dari orang tuamu


#ODOP#Februari membara#Hiks..
Categories: ,

Related Posts:

  • Percaya Pada Mimpimu Apa mimpimu? Mimpiku menjadi seorang penulis yang minimal bisa menghasilkan satu buku seumur hidup. Hanya segitu saja? Aku sih punya daftar apa yang ingin aku lakukan tapi yang satu itu pun saja belum terealisasi sampai hari… Read More
  • Kepergian Mendadak Empat tahun enam bulan lalu lebih tepatnya 25 september 2011, wanita yang sering ku sebut mama telah berpulang ke rahmatullah. Masih terasa lekat dalam ingatan, masih terasa kosong, masih lemah hati ini sejak di tinggalkan o… Read More
  • Tugas Mengarang “Leniii, cepaattt sudah mau masuk,” ujar Rina sedikit berteriak. Leni berusaha sekuat tenaga berlari menuju kelas. Usahanya tidak sia-sia. Leni sudah dikelas dua menit sebelum Bu Audrey masuk. Gara-gara mengantri ke kamar ke… Read More
  • Selamat menulis hari ke 85 buat saya Ini adalah bulan keempat, saya benar-benar menulis. Maksudnya aktif menulis lalu membaginya di blog atau di media sosial lain. Mengembangkan dari sebuah ide, tidak hanya curhatan semata. Masih sering curhatnya sih tapi manus… Read More
  • Keteladanan Orang Tua Dalam mendidik anak membutuhkan proses. Anak bukanlah duplikasi orang tuanya. Tidak selalu apa yang diinginkan orang tua anak harus menurut. Orang tua mungkin merasa jalan yang dipilihkan untuk anak merupakan jalan yang terb… Read More

2 komentar: