Kemarin kami di titipkan seekor kucing oleh teman. Kucing Persia dengan
bulunya yang sangat cantik, Torkie white long hair. Kucing betina ini bernama
Sinta. Dengan berat hati teman menitipkan kucingnya itu karena akan mengadakan
perjalanan umroh. Masalahnya kucing ini dalam keadaan sakit. Sudah di
periksakan ke dokter dan ternyata kondisinya tidak biasa. Dokter telah mendiagnosis
kondisi Sinta sudah amat payah. Kalau dari tampilan fisik, bagian perut sinta
membesar seperti sedang hamil tapi setelah di rontgen ternyata berisi cairan.
Kalaupun diambil tindakan dengan mengambil cairan yang ada diperutnya tidak
menutup kemungkinan akan terulang dan perutnya akan penuh terisi cairan itu
lagi. Sungguh sangat memprihatinkan dan tidak tega melihat kondisi sinta.
Dengan susah payah Sinta berpindah-pindah hanya untuk membuat tubuhnya
merasa nyaman. Tiduran dengan kepala diletakkan dilantai atau sesekali
medongakkan kepala. Sudah tidak bergairah terlihat Sinta menahan sakit,
terkadang terdengar rintihannya. Atau kami mendengarnya seperti merintih.
Setiap 2 jam sekali kami memeriksa kondisi Sinta, memberinya minum sedikit demi
sedikit.
Terima tidak terima ini adalah kenyataan yang terjadi, kondisi sinta
semakin melemah. Walaupun kami baru saja bertemu kemarin tapi saat melihat
sinta langsung timbul kasih sayang terhadapnya. Walau menderita seperti itu,
kami tidak tega untuk menidurkan selamanya. Kami berusaha semampunya dengan
tetap memberi makan, minum dan obat. Doa pun kami panjatkan agar di berikan
jalan yang terbaik untuk Sinta.
Mungkin hanya itu yang dapat kami lakukan untuk Sinta, mencoba beriktiar
dan berdoa. Biarlah takdir yang menentukan nasibnya. Sama halnya dengan manusia.
Terkadang kita seperti mendapatkan jalan buntu dalam merubah keadaan yang
terjadi dalam hidup kita. Tentu kita harus berusaha dulu dan berdoa tapi kita
tetap harus percaya kepada yang memberi jalan kehidupan. Dia-lah yang
menentukan akhirnya.
Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk membujuk Tuhan agar keadaan
dapat berubah meskipun hasilnya mungkin tidak harus seperti yang kita mau dan
harus kita yakini bahwa itu memang yang terbaik untuk jalan hidup kita.
“Sesungguhnya Allah tidak akan megubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu
sendiri mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka” (Qs.13:11)
Hidup ini serupa dengan puzzle. Kita hanya dapat mengingat potongan
gambar kehidupan yang telah terjadi tetapi tidak tahu potongan kehidupan apa
yang akan terjadi di kemudian hari. Peristiwa yang terjadi mungkin tidak akan
baik-baik saja, berat untuk kita jalani. Sakit yang berkepanjangan, kerugian
yang yang besar, kehilangan yang amat dalam, usaha yang hanya segitu-segitu
saja namun semua harus kita lalui. Kenapa? Karena hal itu bukanlah akhir hidup
kita. Mungkin kita akan sakit luarbiasa, sedih yang menusuk jiwa tapi akan ada balasan
dengan apa yang kita rasa dan bersabar atasnya.
Balasan itu juga suatu misteri, dapat langsung kita rasakan atau tertunda
mendapatkan yang lebih baik dan lebih manis pada hidup kita. Hanya satu kuncinya Tidak Menyerah untuk terus
hidup dengan penuh makna. Allah melihat proses. Bahkan orang yang telah membunuh
seratus jiwapun mendapatkan ampunan dari Allah saat perjalanan menuju
pertobatannya.
GWS Sintaaaa
BalasHapus