Rabu, 27 Januari 2016

Ngenes aja

Posted by cuap-cuap ratih on 15.35 with 2 comments
Terdengar suara teriakan dan gerungan motor dari arah Luar rumah, teriakannya seperti memanggil manggil seseorang. Aku yang berada di dalam rumah terkejut mendengar teriakan itu. Bergegaslah aku keluar rumah untuk megetahui apa yang terjadi.

 Tengok kanan kiri bahkan aku tidak melihat ada orang lain selain aku.  Bertambah bingung dari mana suara itu. Tidak lama kemudian ada seseorang mengendarai motor kearahku, aku tahu dia seorang tukang ojek yang biasa mangkal di ujung gang rumah. Aku bertanya kepadanya jikalau dia juga mendengar ada suara anak yang berteriak. Tapi dia bilang tidak tahu.

 Tiba-tiba dari pertigaan dekat rumah, aku melihat dua orang anak laki-laki mungkin kelas 3 atau 4 SD berjalan melewatiku. Karena masih penasaran aku juga bertanya pada mereka mengenai suara teriakan yang memanggil itu. Kedua anak itu berjalan perlahan namun wajahnya tampak memerah entah karena panasnya matahari atau apa. Akhirnya baru ku ketahui salah satu anak itu kejambretan, handphone yang di bawanya di ambil orang yang mengendarai motor.

Rumahku itu terletak di sebuah komplek tua, karena tidak seperti komplek lainnya. Komplek rumahku tidak punya satpam yang berjaga 24 jam di gerbang depannya bahkan masih bersebelahan dengan rumah perkampungan jadi siapapun bisa keluar masuk tanpa ada pengawasan. Posisi rumahku pun agak ke sudut tapi banyak yang melewatinya karena di seberang sungai kecil tidak jauh dari rumah ada sekolah dasar negeri yang aktif dari pagi hingga sore harinya.

Entah apa sudah diperhatikan sebelumnya atau memang ada kesempatan, penjambret dengan mudah melancarkan tindakannya. kejadiannya terjadi saat menjelang jam 3 sore. Suasana yang sepi dan bahkan saat si anak berteriak tidak ada orang dewasa yang keluar, aku sendiri pun merasa terlambat menanggapi teriakan itu. Nasi sudah menjadi bubur, musibah itu sudah terjadi. Kedua anak tersebut jalan dengan gontainya.

Saya turut merasa prihatin, tentunya merupakan pengalaman yang menyedihkan buat anak itu. Sudah kehilangan barangnya, dan membawa guncangan pada jiwanya. Karena nanti sampai di rumah, dia akan menghadapi orang tua, yang tidak tahu akan seperti apa responnya. Ngenes ga sih?

Masihkah dilema mengizinkan anak membawa handphone ke sekolah?

 #OnedayOnepost#H12
#ngenesan yang mana?
 pinjem gambar ya..



Categories: ,

Related Posts:

  • Me today Iam not feeling well today. Actually, it has been a few days ago because I'm in period. But I enjoy it. Not like usual, now I’m unemployed. I spand my time for me and my family. Double enjoyment! As usual this morning I w… Read More
  • Kerja sama yukkk Ceritanya saya dulu pernah ditanya seorang pemuda yang belum terlalu lama saya kenal. Di awali pada saat saya masih kuliah jurusan Ekonomi tingkat 3 yang juga sedang mengikuti kursus singkat mengenai perbankan shariah untuk … Read More
  • Belajar bermimpi Setiap malam minggu, di grup WA ODOP berdiskusi mengenai Blog dan seputar hal itu, teman-teman yang lainnya sih yang berdiskusi sementara aku hanya menyimak. Semakin bertambah lagi rasa keingintahuanku tentang blogging ini. … Read More
  • Dunia baruku Menulis adalah dunia yang baru untukku. Aku begitu menyukainya sehingga tidak terasa bagiku, ada perubahan-perubahan kecil yang jadi sering aku lakukan. Saat membaca tabloid masakan, bukan isinya yang kuperhatikan tetap… Read More
  • PHK yang dilakukan oleh pabrik Panasonic dan Toshiba tahun 2016 Mecengangkan membaca berita yang menjadi tema ekonomi di www.kompas.com hari ini tanggal 3 Februari 2016. Perusahaan industri besar Panasonic dan Toshiba melakukan penutupan usaha dan berdampak pada pemutusan hubun… Read More

2 komentar:

  1. Se7, anak SD dibekali hape... banyak ga manfaatnya daripada gunanya.... Apalagi pernah baca dimana gitu radiasi hape juga berbahaya...

    BalasHapus
  2. Belum waktunya anak sd bawa hape

    BalasHapus