Menulis pada awalnya semangat dan senang sekali seperti anak
yang menemukan mainan baru. Bahkan menggebu-gebu yakin bisa menulis setiap
hari. Padahal banyak juga pekerjaan lain yang harus dikerjakan. Menulis hanya
mengisi waktu luang dan saat waktu luang terpangkas dengan pekerjaan pokok.
Deng!!.. ngeblank alias kosong ga ada
ide. Apalagi baru menulis beberapa kali, yaa saya ini maksudnya. Banyak orang
yang bilang, mau jadi penulis juga harus banyak membaca. Oke membaca tapi
membaca apa? Yang bagaimana? Apa saja yang harus dibaca? saya belum tau,
makanya saya tanya.
Nah.. iseng-iseng saya membaca tulisan-tulisan yang ada di
fb khususnya digrup “komunitas bisa menulis” tapi semakin ciut pikiran dan
nyali saya karena tulisannya bagus-bagus. Diantara tulisan dan komentar yang
ada, saya menemukan judul buku yang sepertinya saya harus baca. (Padahal dari
tadi saya juga baca ya?)
Buku itu berjudul 101
dosa penulis pemula. Dasar penulis dadakan, saya juga ini maksudnya, yang
menulis buku itu saja tidak tahu. Bersyukur masih ada koneksi internet akhirnya
saya search engine istilah kerennya.
Saya klik lah yang judulnya “tips menulis (link Artikel)
tidak boleh diKutak katik” oleh Isa Alamsyah yang juga penulis buku 101 dosa
penulis pemula. Taraaa materinya banyak banget.. buaanyak seperti slogan toko
sebelah. Saya mulai mangut-mangut sendiri, oo gituu. Tetep sih belum ada ide
mau menulis apa, tapi sekarang saya sudah mulai membaca dan rezeki saya membaca
tips-tips langsung dari Isa Alamsyah. Baca buku beliaunya menyusul.
Membaca bisa dari mana saja, siapa aja, kapan saja, apa saja karena intinya dengan membaca itu kita belajar, dari belajar bertambahlah ilmu kita. Bahkan bayipun membaca, tapi dengan mendengar.
Membaca bisa dari mana saja, siapa aja, kapan saja, apa saja karena intinya dengan membaca itu kita belajar, dari belajar bertambahlah ilmu kita. Bahkan bayipun membaca, tapi dengan mendengar.
Malas membaca? Masa kalah sama bayi.
#OnedayOnepost#hari 15
0 komentar:
Posting Komentar