Kamis, 24 Maret 2016

Keteladanan Orang Tua

Posted by cuap-cuap ratih on 22.07 with 2 comments
Dalam mendidik anak membutuhkan proses. Anak bukanlah duplikasi orang tuanya. Tidak selalu apa yang diinginkan orang tua anak harus menurut. Orang tua mungkin merasa jalan yang dipilihkan untuk anak merupakan jalan yang terbaik untuk kebaikan anak itu sendiri. Tidak memikirkan apa yang anak inginkan bukan sesuatu hal yang bijaksana. Anak juga mempunyai kemauan dan kemampuannya sendiri. Menggunakan filosofi kopi, meskipun kopi dilarutkan dengan gula dan air, namun tetap terasa kopinya bahkan bertambah manis dan harum.  Dengan tidak menghilangkan sifat dan ciri anak yang sesungguhnya, orang tualah yang menambah manis sifat dan karakter anak. Sehingga anak tumbuh menjadi anak yang lebih bermanfaat.
A.  Pencontohan
Proses berkembang itu dari kecil menjadi besar, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa dan semua membutuhkan waktu dan latihan. Begitu juga orang tua, walaupun sudah banyak pengetahuan dan pengalaman dalam mendidik anak tetap saja harus selalu belajar dan berlatih. Apalagi anak-anak yang masih polos dan belum berpengalaman, tentunya banyak yang harus diingat dan dipelajari. Perkembangan yang dimaknai dengan perubahan dalam diri individu secara fisik dan psikis berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan, akan menentukan sikap dan kepribadiannya dalam bersosialisasi di kehidupan.
Sifat Rajin akan muncul bila anak dapat memiliki kemampuan menilai dan memahami kondisi di sekelilingnya. Pengalaman adalah guru terbaik dalam mengajarkan anak. Awalnya anak di contohkan kemudian anak dibimbing melakukan dengan kekuatan dan kemampuannya sendiri. Orang tua adalah Teladan. Contoh yang paling dekat dan paling konkrit bagi anak. Anak akan melihat dan meniru orang tuanya. Seperti membereskan tempat tidur setelah bangun. Anak akan melihat orang tuanya melakukan hal itu dan anak akan mengikuti. Kita tidak bisa mengharapkan anak akan tahu dengan sendiri apa yang harus dilakukannya. Cara yang paling efektif dalam menularkan kebiasaan salah satunya dengan memberi contoh. Secerdas apapun sang anak bila belum pernah merasa, melihat atau mendengar boleh jadi nantinya akan kesulitan, saat hal-hal itu diperlukan.

B. Pelatihan
Selain memberi contoh atau model yang terpenting adalah prakteknya. Pada awalnya anak di berikan contoh lalu anak diminta untuk mengerjakan sendiri sesuai dengan kemampuannya. Secara Fisik dan Psikis tiap anak berbeda. Hal itu yang harus kita hargai. Menilai kemampuan anak bukan berdasarkan kesamaan dengan kemampuan orang tua artinya anak-anak mungkin belum sama baiknya dengan apa yang orang tua lakukan. Menilainya harus dari taraf kemampuan anak sebelumnya. Misalkan dalam menyapu halaman tentu pekerjaan anak tidak serapi dan sebersih orang tuanya, bila masih ada kotoran atau sampah tersisa masih dalam batas yang normal. Tidak perlu juga orang tua membandingkan dengan anak lainnya, berfokus saja dengan perkembangan kemampuan anak kita. Praktek yang sudah dilakukan bila dikerjakan dengan tekun dan konsisten akan membuat anak menjadi lebih terlatih dan menjadi pembiasaan dalam rutinitas hidupnya.

C.  Harapan Orang Tua
Orang tua boleh saja berharap kepada anaknya, tetapi juga tetap memperhatikan kemampuan dan kemauan anak, karena pada dasarnya anaklah yang akan menjalani kehidupannya sendiri nanti. Orang tua haruslah memberikan fasilitas yang terbaik untuk anak, fasilitas disini dalam arti bukan memanjakannya dengan memberikan semua yang anak minta, tetapi menjadi pendukung agar anak dapat belajar dan berkembang sesuai dengan kebutuhannya. Orang tua dapat bekerjasama mencari jalan keluar bila anak mempunyai masalah, istilahnya memberikan kail untuk anak bisa mencari ikannya sendiri bukan selalu di beri ikan. Anak diberikan bimbingan agar bisa meneyelesaikan permasalahannya sendiri (Problem solving) sesuai dengan nalar anak.

Pemahaman tentang anak akan memberikan implikasi terhadap kebijakan orang tua dalam mendidik. Sehingga Harapan Orang Tua tidak menjadi beban anak, bisa jadi motivasi anak untuk dapat memenuhi harapan orang tuanya. 

#Menulis Setiap Hari yang Bermanfaat# Semoga :)
Categories: ,

2 komentar: