Pembicaraan di grup ODOP hari ini cukup menggugah fikiran,
saya terdiam menatap layar handphone membaca satu-persatu komentar yang masuk
silih berganti seperti seorang ibu yang melihat anak-anaknya bermain ada rasa
tenang tapi juga khawatir takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,
apakah yang saya rasakan berbeda dengan yang mereka rasa tetapi akhirnya saya
merasa lega ternyata teman-teman juga merasakan hal yang sama setelah mengikuti
tantangan untuk menulis setiap hari.
Yaitu membuat saya dan teman-teman menjadi lebih peka. Tidak
saja peristiwa besar, yang kecil-kecil juga tidak luput menjadi perhatian.
Mereka berusaha menggali ide-ide yang unik, kadang dalam hati itu sedikit
membuat saya iri, kepikiran ya teman-teman membuat tulisan dengan hal-hal itu.
Bayangkan saja ada yang hanya dari melihat foto atau gambar bisa jadi cerpen
yang bersambung berhari-hari, sandal, pelajaran kimia, binatang, lagu, bahkan
dari cucian, dan banyak lagi.
Memang yang baru belajar menulis seperti saya ada juga, masih
sering kehabisan stok ide. Masing-masing kita sebenarnya mengakui ada saja ide dikepala
layaknya bintang yang bertaburan di langit saat malam yang cerah tapi sayang, sulit
untuk meraihnya seperti menuliskan ide itu menjadi suatu tulisan yang menarik.
Butuh waktu dan proses yang berkesinambungan hingga kami menjadi seorang pelari
dalam perlombaan yang sudah melihat garis finish didepan mata, tidak ragu dan semakin
bersemangat saat si ide menghampiri lalu menuangkannya dalam aksara.
Kepekaan kita itu merupakan seberapa peduli dalam menyikapi
suatu keadaan. Bermula dari peristiwa-peristiwa yang kita alami dapatkah kita
mengambil pelajaran kehidupan. Pada intinya adalah mengembangkan sikap empati. Kebaikan
dari memiliki kepekaan ini adalah dapat berhati-hati dan berfikir panjang dalam
bersikap, bertindak dan mengambil keputusan. Sedang kekurangannya adalah merasa
ada suatu yang harus diperbaiki saat melihat hal yang tidak pada tempatnya,
namun terkadang tidak dapat berbuat banyak. Maka sebagai penyaluran aspirasinya dapat dengan menuliskan apa yang menjadi kegundahannya.
Kelebihan dan kekurangannya tentu harus tetap kita syukuri,
lebih baik mengolah kepekaannya itu untuk sesuatu yang positif dan
menggunakannya untuk hal yang bijak bagi diri sendiri juga sesama.
Demikian
0 komentar:
Posting Komentar