Kutahan lagi
air mata ini.
Sampai terkepal jemari.
Kuterima semua
perlakuanmu.
Luapkan saja
marahmu nyatanya aku tak perduli bila itu sebenarnya untukku.
Katakanlah
yang ingin kau katakan.
Tak perlu
ditahan.
Tenang saja!
aku tidak akan pergi dari sisimu.
Meski aku
beku dan membiru.
Tapi apakah
aku memang pantas mendapatkan wajah serammu?
Tak ada suara
pun mampu mendengungkan telinga hingga pening kepala.
Tak
menyesalkah sikapmu selalu menyayat sembilu hatiku?
Tak ada
bisikan walau hanya sekedar sapa.
Kuat
bertahan bila ingat Tuhanku.
Berpegang erat
pada kalbu.
Aku terluka.
Tapi aku tau
kau lebih terluka.
Maukah
berdamai denganku?
0 komentar:
Posting Komentar