Dalam mendidik anak membutuhkan
proses. Anak bukanlah duplikasi orang tuanya. Tidak selalu apa yang diinginkan
orang tua anak harus menurut. Orang tua mungkin merasa jalan yang dipilihkan
untuk anak merupakan jalan yang terbaik untuk kebaikan anak itu sendiri. Tidak
memikirkan apa yang anak inginkan bukan sesuatu hal yang bijaksana. Anak juga
mempunyai kemauan dan kemampuannya sendiri. Menggunakan filosofi kopi, meskipun
kopi dilarutkan dengan gula dan air, namun tetap terasa kopinya bahkan
bertambah manis dan harum. Dengan tidak
menghilangkan sifat dan ciri anak yang sesungguhnya, orang tualah yang menambah
manis sifat dan karakter anak. Sehingga anak tumbuh menjadi anak yang lebih
bermanfaat.
A. Pencontohan
Proses berkembang itu dari kecil
menjadi besar, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa dan
semua membutuhkan waktu dan latihan. Begitu juga orang tua, walaupun sudah
banyak pengetahuan dan pengalaman dalam mendidik anak tetap saja harus selalu
belajar dan berlatih. Apalagi anak-anak yang masih polos dan belum
berpengalaman, tentunya banyak yang harus diingat dan dipelajari. Perkembangan
yang dimaknai dengan perubahan dalam diri individu secara fisik dan psikis
berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan, akan menentukan
sikap dan kepribadiannya dalam bersosialisasi di kehidupan.
Sifat Rajin akan muncul bila anak
dapat memiliki kemampuan menilai dan memahami kondisi di sekelilingnya.
Pengalaman adalah guru terbaik dalam mengajarkan anak. Awalnya anak di
contohkan kemudian anak dibimbing melakukan dengan kekuatan dan kemampuannya
sendiri. Orang tua adalah Teladan. Contoh yang paling dekat dan paling konkrit
bagi anak. Anak akan melihat dan meniru orang tuanya. Seperti membereskan tempat
tidur setelah bangun. Anak akan melihat orang tuanya melakukan hal itu dan anak
akan mengikuti. Kita tidak bisa mengharapkan anak akan tahu dengan sendiri apa
yang harus dilakukannya. Cara yang paling efektif dalam menularkan kebiasaan salah
satunya dengan memberi contoh. Secerdas apapun sang anak bila belum pernah
merasa, melihat atau mendengar boleh jadi nantinya akan kesulitan, saat hal-hal
itu diperlukan.
B. Pelatihan
Selain memberi contoh atau model yang
terpenting adalah prakteknya. Pada awalnya anak di berikan contoh lalu anak
diminta untuk mengerjakan sendiri sesuai dengan kemampuannya. Secara Fisik dan
Psikis tiap anak berbeda. Hal itu yang harus kita hargai. Menilai kemampuan
anak bukan berdasarkan kesamaan dengan kemampuan orang tua artinya anak-anak
mungkin belum sama baiknya dengan apa yang orang tua lakukan. Menilainya harus
dari taraf kemampuan anak sebelumnya. Misalkan dalam menyapu halaman tentu
pekerjaan anak tidak serapi dan sebersih orang tuanya, bila masih ada kotoran
atau sampah tersisa masih dalam batas yang normal. Tidak perlu juga orang tua
membandingkan dengan anak lainnya, berfokus saja dengan perkembangan kemampuan
anak kita. Praktek yang sudah dilakukan bila dikerjakan dengan tekun dan
konsisten akan membuat anak menjadi lebih terlatih dan menjadi pembiasaan dalam
rutinitas hidupnya.
C. Harapan
Orang Tua
Orang tua boleh saja berharap kepada
anaknya, tetapi juga tetap memperhatikan kemampuan dan kemauan anak, karena
pada dasarnya anaklah yang akan menjalani kehidupannya sendiri nanti. Orang tua
haruslah memberikan fasilitas yang terbaik untuk anak, fasilitas disini dalam
arti bukan memanjakannya dengan memberikan semua yang anak minta, tetapi menjadi
pendukung agar anak dapat belajar dan berkembang sesuai dengan kebutuhannya.
Orang tua dapat bekerjasama mencari jalan keluar bila anak mempunyai masalah,
istilahnya memberikan kail untuk anak bisa mencari ikannya sendiri bukan selalu
di beri ikan. Anak diberikan bimbingan agar bisa meneyelesaikan permasalahannya
sendiri (Problem solving) sesuai
dengan nalar anak.
Pemahaman tentang anak akan memberikan implikasi
terhadap kebijakan orang tua dalam mendidik. Sehingga Harapan Orang Tua tidak
menjadi beban anak, bisa jadi motivasi anak untuk dapat memenuhi harapan orang
tuanya.
#Menulis Setiap Hari yang Bermanfaat# Semoga :)
Bermanfaat sekali, Mba. Terimakasih sudah mengingatkan.
BalasHapusSama-sama nin, utk pengingat aku juga.
Hapus