Senin, 25 April 2016

Membuat Keputusan

Posted by cuap-cuap ratih on 00.26 with No comments
Pernah tidak kamu membuat keputusan? Pastilah setiap orang akan selalu membuat keputusan dalam hidupnya. Setiap hari ibu kita pusing mau memasak menu apalagi untuk keluarganya, para pekerja bingung mau pakai baju apa untuk ke kantor besok kecuali yang sudah ada seragamnya, bahkan kita sendiri kadang galau memutuskan mau makan apa hari ini, antara ingin makan enak tapi budgetnya tidak sampai. Alhasil bimbang memilih antara tempe atau tahu.

Begitu juga mala mini. Setelah selesai makan malam bersama keluarga kami tidak langsung pulang tapi melihat-lihat sekeliling area tempat makan. Tempat makan yang kami pilih memang tempat yang baru berdiri makanya kami penasaran ingin mencobanya. Selain ingin tahu mengenai menu makanannya juga ingin menjelajah area makannya.

Mulai dari masuk ke gerbangnya, hanya sekitar beberapa meter sebelah kiri, langsung ada mushola yang cukup besar lengkap ada mukena atau sarung, tempat wudhu dan 2 kamar mandi. Sebelah mushola ada ruangan penjagaan. Dilanjut sebelahnya lagi, ada pameran kelinci dari yang banyak bulu sampai bulunya pendek ada. Pada sisi kanan langsung area tempat makan, ada yang model meja makan adapula yang lesehan. Nah di dekat area makan ditambah dengan tempat bermain anak dan kolam ikan beserta air mancurnya.

Kami senang berada di sekeliling kolam karena banyak ikan koi yang bagus-bagus warna dan coraknya. Di dalam kolamnya itu ada cahaya warna-warni yang indah saat memandangnya. Beberapa kali tertarik dan berusaha memotret sang ikan. Soalnya malu mau foto selfie.

Tidak sadar mata tertuju pada sebuah benda putih yang berada dipinggir kolam, ternyata itu adalah sebuah handphone! Otomatis kami mendongak dan melihat kondisi sekitar kolam dan tinggal kami yang masih berada di situ. Antara ingin mengambil atau membiarkannya tergeletak disana. Pada mulanya tentu ada keraguan dalam hati. Ambil  tidak  Ambil  tidak.

Bukan untuk memilikinya tapi apa yang harus dilakukan terhadap handphone tersebut. Beberapa saat bingung tindakan apa yang harus kami ambil. Kalau dibiarkan saja, suatu saat akan ada orang lain yang menemukannya dan entah nasib apa yang akan terjadi pada handphone itu. Tapi kemudian kami memutuskan untuk mengambil handphone tersebut dan menyerahkan kepada security setempat. Berharap si empunya nanti akan kembali dan mengambilnya. Mudah-mudahan sekuritynya juga mempunyai kejujuran yang dapat dipercaya.

Nah bila suatu saat ada yang menemukan barang di tempat umum beberapa hal penting yang harus tahu dan dilakukan:

Pertama adalah pastikan kejadian tersebut bukan candid camera. Kayaknya kebanyakkan nonton program televisi yang suka ngerjain orang itu. Bikin trauma.

Kedua adalah yakinkan diri untuk selalu berbuat baik. Kalau bukan milik diri sendiri ya tidak harus dimiliki.

Ketiga adalah bila menemukan barang atau benda. Dilihat dari kacamata islam ada beberapa manhaj yang menyinggung penemuan barang ini yang disebut dengan luqathah. Intinya bila menemukan barang temuan jika mengetahui pemiliknya diharapkan agar dikembalikan dan jika tidak mengetahuinya, diharapkan menunggu sampai batas yang telah ditentukan. Maksudnya apa batas yang telah dilakukan? Batas sampai saat bertemu dengan pemiliknya. Untuk itu kita harus mengumumkan mengenai penemuan barang tersebut.

Apalagi di era informasi seperti ini, bisa menggunakan media sosial, lewat koran atau radio. Berapa lamanya? Maka Rasulullah memberi arahan,”umumkanlah selama masa waktu satu tahun.”  Bila tidak ada yang mengakuinya, si penemu dapat memiliki barang tersebut, baik ia kaya maupun miskin, dengan catatan penemu telah berupaya untuk mengumumkannya diberbagai tempat. Tau tidak ternyata barang temuan itu juga harus dizakati, jika sudah mencapai ukurannya (nishab) lho.


Kita berharap bila barang kita yang hilang dapat kembali kepada kita lagi. Mungkin hal itu juga yang dirasakan orang yang merasa kehilangan barangnya. Pada kasus diatas ternyata kami memindahkan tanggung jawab kepada security mengenai handphone yang telah ditemukan. Hanya berharap si empu handphone menelpon, sehingga dia mengetahui siapa yang memegang terakhir barangnya. Semoga itu masih rezekimu yaa
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar